90 Persen Warga Di Intan Jaya Masih Buta Huruf



Masyarakat intan jaya pada umunnya belum bersekolah. Boleh di katakan sembilan puluh sembilan persen buta huruf. Ini bisa dikatakan bahwa daerah intan jaya masih dalam kegelapan. Demikian juga alam raya intan jaya boleh dikata masih perawan, Namun masyarakat intan jaya dikagetkan dan dibigunkan dengan adanya pemekaran kabupaten intan jaya.

Dengan adanya pemekaran kabupaten intan jaya masyarakat mulai terpecah belah, sehingga mereka dipengaruhi oleh berbagai macam basi-basi dari berbagai pihak yang saling berlomba untuk meloloskan kepentingan masing-masing.


Dalam kegelapan dan kebigunan tersebut kita sebagai tulang pugung negera dan tulang pungung masyarakat musti melihat, mendengar dan merasa apa yang sudah, sedang dan akan terjadi di negeri itu. Cobah lihat di samping kiri-mu apakah mereka sedang lapar atau di samping kanan-mu mereka lagi butuh pertolongan-mu?

Kita sebagai Tulang Pugung Negara dan Tulang Pugung Masyarakat musti melihat, mendengar dan merasa keluhan-keluhan mereka untuk mencari jalan keluarnya. Dalam kegelapan dan kebigunan tersebut berbagai pihak mulai mengancang-ancang untuk memasukan “PERUSAHAN TAMBANG, EMAS, GARAM, GAHARU Dll” 

Kita (Mahasiswa/I) di katakan sebagai Tulang Pugung Negara dan Tulang Pugung Masyarakat, tetapi kita tidak bisa Melihat, Mendengar dan Merasa Jeritan Rakyat, kita sama saja dengan “KALENG KOSONG” yang dalam bahasa Migani mengatakan DU TAWA BUNI SAGA.

Kita musti memberi pemahaman kepada masyarakat kita tentang jalan menujuh kebahagiaan bersama agar kedepan tidak mengalami penderitaan yang menuju penyesalan dan kematian. Karena hingga tulisan ini di keluarkan ku juga belum memahami akan kedatangan perusahaan asing yang pernah menghancurkan flora dan fauna intan jaya. 

Kita juga belum memahami tentang UANG satu persen (1%) yang di berikan dari PT. Freeport Indonesia kepada Tujuh Suku yang ada di Papua. Apakah satu persen (1%) itu sama dengan Sepuluh Juta atau sama dengan Seratus Juta ataukah UANG satu persen itu sama nilai dengan UANG Satu Miliyar….??? 

kita juga basih bigung degan pemasagan SISTEM SATELIT dari perusahaan PT. Freeport di salah satu distrik di kabupaten Intan Jaya. 
Apa maksud di balik semua itu…???

Kita masih dalam KEGELAPAN untuk itu kita semua mencoba untuk memberi terang kepada masyarakat intan jaya, agar melalui terang itu mereka dapat menilai dan menetukan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang harus di lakukan dan mana yang tidak harus di lakukan. Jangan PAKSAKAN mereka untuk menuruti keinginan pribadi dan kelompok, karena itu akan menciptakan jurang Pemisahan, Permusuhan, Peperagan dan Kematian. 

Mari kita bersatu padu untuk melindungi alam raya intan jaya, karena masah depan intan jaya ada di tagan kita sekalian. Terima Kasih untuk tetap Kompak dan Tetap Semagat. 
AMAKANIEE/SALAM PERUBAHAN…!!!


Penulis adalah Ketua Komunitas Mahasiswa Independen Somatua Intan Jaya (KOMISI), Misael Maisini, Alumnus STIKOM Muhammadiyah Jayapura, Tinggal di Titigi, Intan Jaya.