Gereja Papua Menjadi Pembunuh Kristus Di Tanah Papua

PAPUA- Berbagai kejadian di tanah Papua selalu terjadi akibat kaum penjajah mendominasi Gereja, Pemerintahan, Ekonomi dan swasta di tanah Papua dan kaum penjajah selalu mengstikma orang Papua dengan kata-kata; tidak mampu, bodok, kotor, manusia kerah dan stigma lainnya padahal dalam injil Yesus Kristus tidak membeda-bedakan suku, bangsa dan ras.
Gereja Papua Pembunuh KRISTUS Di Tanah Papua
Dominasi dari berbagai penjajah yang masuk di Papua di lakukan secara terang-terangan maupun secara tersembunyi. Yang secara terang-terangan bisa terlihat di Borokrasi Pemerintahan di Papua padahal sudah ada undang-undang Otonomi Khusus Papua dan juga tindakan aparat keamanan yang selalu mengorbankan rakyat Papua yang tidak berdosa.

Sementara secara tersembunyi kaum penjajah mengunakan pendekatan kekuatan Gelap, seperti Jin, Jun, Tuyul, Bayul, Okultisme, Black Magik, Ilmu Ramal, White Magik, Dagon, Wakan dan ilmu gaib lainnya untuk bagimana membunuh dan menguasai Pulau Papua, sementara Pihak Gereja di Papua Takut untuk menyelamatkan umat Tuhan yang selalu menjadi korban kepentingan Penjajah.

Gereja di Papua takut bersuara, karena pihak Gereja ditakut-takuti oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap kekayaan alam papua, hal ini bisa di lihat dan di rasakan oleh masyarakat Papua dalam kotbah-kotbah Pater, Klasis, Gembala, Pendeta, Katakese dan pewarta. Yang selalu di kotbakan kadang terlepas dari pembunuhan, terror, intimidasi, pemenjaraan, penangkapan sewenang-wenang, kematian, kelaparan dan berbagai kejadian di tanah papua, jadi para hamba-hamba Tuhan di tanah Papua seolah-olah membiarkan semua Pemusnahan itu terjadi, padahal dalam injil Yesus Kristus sendiri yang mencari dombanya yang hilang.
Jika penulis kaitkan dengan ajaran injil Yesus Kristus, Yesus Kristus mempunyai domba seratus ekor, namun satu ekor hilang, maka Yeus Kristus mencari Domba satu ekor yang hilang itu, maka hamba-hamba Tuhan di Tanah Papua sebaiknya mencari domba yang hilang itu melalui pewartaan yang sesuai dengan keberadaan masyarakat Papua, bukannya domba-domba itu yang mencari tuannya.

Hal ini penulis melihat dari saat pemilihan Presiden 2014 lalu, yaitu sala satu Pastor yang mendukung Prabowo-Hatta saat pencoblosan di lakukan. Dari pengamatan itu penulis menilai bahwa Pastor itu mendukung segala kejahatan yang terjadi di tanah papua, maka penulis bisa mengatakan “Gereja Papua Menjadi Pembunuh Kristus Di Tanah Papua, Karena Yesus Kristus Di Utus Allah Bapa Ke Bum Ini Untuk Menyelamatakan Kaum Tertindas Dan Kaum Tertawan. Bukannya seorang Pastor menjadi tim sukses untuk membunuh dan menghabiskan manusia Papua”. Jika di tahun 2015 ini para hamba Tuhan di tanah Papua selalu berkotba di mimbar, tetapi tidak berkotbah dengan melihat situasi yang selama ini terjadi di tanah Papua, maka sebaiknya jemaat atau umat pertanyakan hal ini, karena menurut penulis seorang Pastor atau Klasis atau Pendeta maupun para hamba Tuhan yang ada di tanah Papua maupun di seluruh dunia “Bukannya Mendukung Kejahatan” yang terjadi terhadap kaum tertindas, tetapi menyelamatkan kaum tertindas itu dari segala kepentingan yang ada di bumi Papua ini maupun kaum tertindas di Dunia, karena Tuhan Yesus itu sendiri kebenaran dan kebenaran itu adalah Firman Allah, maka penulis mengajak para hamba Tuhan di tanah Papua untuk tidak menjadi tim sukses musnahkan kaum tertindas di Papua maupun kaum tertindas di dunia, tetapi sebagai hamba Tuhan tolong selamatkan umat Tuhan yang ada di bumi Papua sesuai dengan kebenaran, karena kebenaran itu Firman Allah.