BAGAIMANA MENGALAHKAN KEAGAMAAN ORANG FARISI?



Nah, hal ini membawa kita masuk ke dalam pokok yang penting. Lalu apa ajaran Tuhan mengenai keselamatan? Bagaimana kita bisa memiliki kebenaran ini? Jika orang-orang Farisi yang berjuang keras dalam ketaatan dan ketelitian beribadah, namun segala perjuangan mereka itu tidak bisa menyelamatkan dirinya, lalu bagaimana kita bisa diselamatkan?
Jangan memberi saya jawaban dangkal dengan satu kata, "Iman,". Kata "Iman" harus diuraikan dengan jelas. Kata 'iman' ini sedemikian mudah dilontarkan oleh orang-orang yang kurang memahami apa maknanya. Apa itu iman? Iman tentunya adalah ketaatan. Iman adalah komitmen. Apa yang terjadi ketika Anda memiliki komitmen kepada Allah? Ini adalah hal yang penting. Saya tidak akan menekankan pada iman. Saya mau menekankan pada apa yang dikerjakan Allah di dalam hidup kita. Peran iman tidak banyak di dalam menyelamatkan kita. Allah-lah yang menyelamatkan kita-melalui iman.

Jika kita ambil dua ayat dari Yesus dan menempatkannya bersisian, maka muncullah jawabannya. Perhatikan kata-kata di dalam Matius 5:20, "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." Nah, Yesus memiliki ucapan lain yang bagian belakangnya sama persis dengan ayat yang tadi-"...ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah." Ucapan ini tertulis di dalam Yohanes 3:5. Bagian keduanya sama tetapi bagian pertamanya berbeda. "Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah." Ah! Saya yakin Anda semua tentu tahu persamaan matematika yang sederhana. Jika bagian yang kedua sama, bagian yang pertama juga memiliki perbandingan yang sama antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, kalimat "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi" sejajar dengan kalimat "jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh." Dari persamaan ini, kita dapat memahami seluruh rahasia ajaran Tuhan.
Satu-satunya jalan bagi kita untuk bisa mengalahkan hidup keagamaan orang-orang Farisi adalah dengan cara dilahirkan oleh air dan Roh. Roh mengubah kita. Nah itulah keseluruhan inti dari segenap ajaran Perjanjian Baru mengenai keselamatan. Bukan sekadar tentang hal Allah mengampuni kita di saat kita bertobat. Bukan sekadar masalah mempercayai bahwa Yesus adalah Anak Allah, bahwa Dia bangkit dari kematian, bahwa Dia mati bagi dosa-dosa kita. Semua itu memang benar. Akan tetapi Anda tidak akan selamat sebelum Roh Allah masuk ke dalam hidup Anda dan mengubah Anda menjadi manusia baru. Itulah apa yang disebut menjadi orang Kristen. Dan apa ciri manusia baru itu? Orang itu adalah orang yang benar!

Diubah oleh Roh Kudus menjadi manusia baru di dalam Kristus
Anda bertanya, "Apa dasarnya?" Dasarnya dapat dilihat di Efesus 4:22-24. Paulus sangat memahami ajaran Yesus. Uraian Paulus ini sejajar dengan apa yang diajarkan oleh Yesus. "Kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,  supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru (manusia yang dilahirkan kembali), yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." Itu dia manusia baru!
Seperti apakah manusia baru itu? Manusia baru itu diciptakan dalam gambar dan rupa Allah! Dan apakah gambar dan rupa Allah itu? Kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya! Adalah bagus jika doktrin Anda sangat ortodoks, dan Anda menyakini bahwa Yesus adalah Anak Allah, bahwa Dia mati bagi dosa-dosa Anda, bahwa Dia bangkit di hari yang ketiga, dan sebagainya. Tetapi Setan juga percaya pada hal-hal tersebut. Namun sebelum kebenaran Allah masuk ke dalam hidup Anda melalui Roh Kudus, maka Anda belum diselamatkan. Camkanlah hal ini baik-baik. Tak peduli seberapa ortodoks doktrin yang Anda pegang, Anda tidak selamat sebelum kebenaran Allah dan Roh Allah masuk ke dalam hidup Anda dan menjadikan Anda manusia baru. Dan manusia baru ini diciptakan menurut gambaran Allah, di dalam kebenaran dan kekudusan yang sejati. Itulah keselamatan sebagaimana yang diajarkan oleh Yesus. Itulah keselamatan sebagaimana yang diajarkan oleh Paulus dalam surat Efesus.

Itu sebabnya mengapa di dalam Galatia 6:15, Paulus mengajukan poin yang sama: disunat tidak penting; tidak disunat juga tidak penting. Nah, lalu apa yang penting? Hanya satu hal yang penting: manusia baru, ciptaan baru di dalam Kristus. Itulah yang disebut orang Kristen. Sunat tidak penting, hal itu tidak menyelamatkan Anda. Ketaatan beribadah tidak menyelamatkan Anda.
Nah, lalu Anda berkata, "Baiklah, jika ketaatan beribadah tidak menyelamatkanku, maka aku akan diselamatkan oleh iman yang tidak berkaitan dengan ketaatan beribadah." Paulus berkata, "Jangan melakukan kesalahan yang ini juga." Tidak disunat juga tidak akan menyelamatkan Anda. Jangan mengira bahwa tidak disunat lebih utama ketimbang disunat karena sunat itu mengikuti Hukum Taurat dan tidak disunat itu tidak berasal dari Hukum Taurat, lantas dianggap sebagai hal yang lebih unggul. Paulus berkata, "Itu salah. Itu bukanlah ajaranku. Itu juga bukan ajaran Yesus."

Karena bukan sunat atau tidak disunat, melainkan manusia baru. Itu saja yang penting. Dia menyampaikan hal yang sama di dalam 2 Korintus 5:17, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru (manusia baru)." Sungguh indahnya! Jika ada yang ingin tahu doktrin keselamatan apa yang saya beritakan, inilah yang saya beritakan karena inilah yang diberitakan oleh Paulus dan Yesus Kristus; inilah yang diberitakan oleh Alkitab. Saya tidak peduli seberapa religius Anda-entah ayah Anda seorang pendeta atau kakek Anda seorang uskup, saya tidak peduli apakah Anda seorang uskup, pendeta atau biarawan, siapapun Anda-saya dapat berkata berdasarkan kewenangan dari Allah, jika Roh Allah tidak masuk ke dalam hidup Anda dan menjadikan Anda manusia baru di dalam Kristus, ciptaan di dalam gambaran Allah dalam kekudusan dan kebenaran sejati, Anda tidak selamat tak peduli seberapa banyak gelar teologi yang Anda miliki. Hal itu tidak menyelamatkan Anda barang sedikitpun! Tidak sedikitpun! Saya tidak akan diselamatkan lantaran saya seorang pendeta, pekerja Kristen atau guru Injil. Hal itu tidak akan menyelamatkan saya sedikitpun. Tidak, satu-satunya hal yang menyelamatkan saya adalah kasih karunia Allah!

Dan bagaimanakah kasih karunia Allah itu dinyatakan? Kasih karunia Allah dinyatakan dalam kemurahan-Nya dalam hal Dia memanggil seorang berdosa seperti saya dan menjadikan saya manusia baru. Itulah pengajaran yang alkitabiah mengenai keselamatan. Dan saya harap Anda memahaminya dengan baik karena keselamatan Anda bergantung pada kemurahan Tuhan. Seperti yang dikatakan oleh Ibrani 12:14 pada kita, "Sebab tanpa kekudusan (kebenaran) tidak seorangpun akan melihat Tuhan." Firman Allah tidak bisa gagal. Dia menyatakannya secara gamblang kepada kita. Tanpa kekudusan tak seorangpun akan melihat Allah. Lalu, bagaimana kita bisa masuk dalam kekudusan ini? Nah, kita sudah melihatnya. Ciptaan baru, diciptakan dengan kekudusan yang sejati yang datang dari Allah. Di setiap bagian Alkitab kita dapat menemukan penekanan pada hal kekudusan, apakah di dalam ajaran Tuhan maupun di dalam ajaran Paulus.
Sumber: http//:www. Cahayapengharapan.Org