![]() |
Santo Fransiskus Xaverius |
Sekitar
15 tahun yang lalu aku secara resmi menjadi seorang Katolik dengan sebuah
upacara pembaptisan sederhana. Tentu saja sebelum dibaptis, aku ditawari mau
memilih siapa sebagai nama pelindungku. Saat itu sebagai seorang anak yang
masih ingusan, nama pelindung tidak terlalu menjadi sebuah masalah yang
berarti. Namun seiring waktu berlalu, aku menjadi semakin sadar tentang betapa
pentingnya mempunyai sebuah nama pelindung yang sesuai dengan spiritualitasku.
Aku percaya hanya karena kehendak Tuhanlah dulu aku memilih nama St. Fransiskus
Xaverius. Walaupun aku tidak terlalu mempunyai alasan yang baik saat dulu
memilih nama tersebut, namun aku sadar sekarang bahwa nama itu telah ditentukan
menjadi pelindung, serta pembimbing spiritualitasku.
“Apalah
gunanya kalau seorang manusia mendapatkan seluruh dunia namun kehilangan
nyawanya?” Itulah kata – kata yang membuat Fransiskus Xaverius berubah. Kata –
kata itu adalah kata – kata St. Ign. Loyola yang mengubah hati serta seluruh
kehidupan Fransiskus Xaverius selanjutnya.
Sebelum bertemu dengan Loyola, Fransiskus Xaverius
adalah seorang pemuda pandai dari sebuah keluarga yang kaya dan terpelajar di
Spanyol namun menghabiskan banyak waktunya di Prancis.
Sebagai anak seorang
yang berkecukupan, tentu nilai – nilai materialistis dari keluarganya menurun
juga padanya. Cita – cita Fransiskus Xaverius sejak kecil adalah mengejar
kebahagiaan dunia sebagaimana yang dia alami selama masa kecilnya.
Dengan
kepandaiannya, dia berhasil masuk ke universitas di Paris. Disanalah dia
bertemu dengan Ignatius Loyola, dan merubah seluruh haluan hidupnya menjadi
hamba Tuhan yanf setia dan berani. Dalam perjalanan selanjutnya, mereka bersama
dengan beberapa tokoh lain mendirikan Serikat Yesus (SJ) pada tanggal 15
Agustus 1534. Kemudian dia pergi ke Venice Italia dan ditahbiskan menjadi Imam
pada tanggal 24 Juni 1537. Dia sempat mengabdikan dirinya di Roma selama dua
tahun, sebelum memulai perjalanan misinya ke Goa India.
Di
Goa India Fransiskus Xaverius berhasil mewartakan kabar gembira kepada
masyarakat Goa yang berkasta rendah. Banyak orang yang mendengar prwartaannya
tertarik dan mau dibaptis menjadi orang Kristen pada tahun 1541. Setelah Goa
beliau melanjutkan karyanya di Malaka Indonesia serta Ambon. Di Malaka banyak
jiwa – jiwa yang berubah menjadi Kristen berkat pewartaannya. Setelah Malaka
beliau berangkat ke Jepang dan membuat banyak orang di Jepang menjadi orang
Kristen. Dalam perjalanan beliau Cina beliau wafat. Perjuangannya mewartakan
Iman telah membuat ribuan jiwa berpaling kepada Kristus.
Spiritualitas
itu ternyata pelan – pelan telah membawa aku serta merubah diriku menjadi orang
Kristen yang lebih baik dan lebih baik lagi. Namun selama masih di dunia ini
akan ada banyak halangan dan rintangan yang masih harus dihadapi.
Santo
Fransiskus Xaverius doakanlah aku…….. Berkah Dalem. Amin.
Sumber: http://genjus.wordpress.com/2008/03/06/st-fransiskus