*) Komisi
Sebelum mengawali tulisan ini, kami (Komisi) ingin naikkan pujih dan syukur kepada Yesus dari Nazareth yang selalu menjaga, melindunggi serta menuntun kami dalam setiap langka hidup kami. Kami akan menulis teladan yang patut kami turuti dari Guru kami Yesus Kristus dari Nazareth.
Yesus merupakan guru kami yang selalu mengajarkan kebenaran dan keadilan dalam hidup ini. Yesus melayani semua umat manusia dengan terlibat penuh dalam seluk - beluk kehidupan umat- Nya dan akhirnya Yesus Wafat dikayu salib atas dosa – dosa umat manusia.
Yesus mengajarkan kebenaran dan keadilan dalam hidup dan kehidupan masyarakat setempat saat itu adalah dengan berbaur dengan masyarakat setempat secara langsung. Hal ini merupakan suatu ajaran yang sangat mulia untuk diteruskan bagi orang – orang yang berbicara mengenai kebenaran dan keadilan dimana saja mereka berada. Untuk menyatakan kebenaran dan keadilan haruslah berupa tindakan yang nyata untuk melayani sesama manusia.
Berdasarkan pengalaman Yesus berupa tindakan nyata, maka kami patut mengikutinya untuk melakukan sesuatu yang bisa kita lakukan untuk sesama kita. Kita tidak perlu dengan hal- hal yang lebih besar, tetapi mari kita lakukan sesuai kemampuan kita, sebab Tuhan Allah sudah menaru kelebihan (Talenta) di dalam diri tiap – tiap pribadi.
Tulisan ini bertolak dari pengalaman kami (Komisi) selama sosialisasi pada bulan Juli sampai dengan Agustus di Kabupaten Intan Jaya. sebelum berangkat menuju Enarolai Ibu kota Kabupaten Paniai ada beberapa Guru yang baru turun dari Intan Jaya mengatakan kepada kami (Komisi) bahwa apa yang akan terjadi pada generasi yang akan datang, karena kami guru – guru sudah tidak mau mengajar, ada sebagian guru – guru yang masih mengajar karena adanya rasa kasih sayang akan generasi yang sedang bertumbuh dan juga guru – guru tersebut takut akan Tuhan dan Takut akan Masyarakat, takut bukan Guru – Guru itu akan dibunuh oleh masyarakat, namun karena Tuhan sudah menempatkan mereka sebagai Guru sehingga mereka tekun dan penuh setia dengan pekerjaan yang Tuhan Berikan sebagai Guru.
Masa depan kabupaten Intan Jaya akan hancur, karena hak – hak kami sebagai guru tidak diperhatikan secara baik. Mau mengambil hak kami harus ada keributan antara atasan dan bawaan. Hal seperti ini membuat kami kecewa sehingga kamipun tidak ingin mengajar.
Setelah mendengarkan hal itu kami (komisi) mulai bergerak ke Arah Paniai dengan menggunakan Strada yang dipake oleh komisi. Kami bermalam disana dan melanjutkan perjalanan kami dengan menggunakan perahu jongsong milik masyarakat setempat, setibanya di Pasir Putih kami melanjutkan perjalanan kami ke Ibosiga kapung perbatasan antara Paniai dan Intan Jaya.
Setelah bermalam disana besok harinya kami lalui gunug, bukit, gua sambil menikmati panorama Intan Jaya. setelah kami lalui beberapa kampung, gunung, sungai dan kami tiba disalah satu kampung tepatnya hari sabtu sore tanggal 23 Juli. Besoknya setelah ibadah kami jumpai kepala sekolah SMP setempat tepatnya pukul 1. 42 WP.
Kepala Sekolah itu mengatakan keluhannya kepada komisi bahwa apa yang adik – adik lakukan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat sangat baik untuk generasi, karena berbagai persoalan didaerah ini harus dibicarakan oleh mahasiswa/wi guna mengoreksi dan meluruskankan apa yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
Saya sudah tugas disini selama beberapa tahun dan saya sangat beta tinggal bersama masyarakat, namun yang menjadi keluhan saya adalah tidak ada guru tetap yang mengajar dan juga tidak ada kepala sekolah di sebagian sekolah – sekolah yang sudah dibangun.
Kami juga sangat membutuhkan fasilitas sekolah yang dapat mempermudah proses belajar mengajar, sehingga Kami mohon kontribusi dari pemerintah. Kami kekurangan bahan tulis seperti Kapur dan lain – lain dan sampai saat ini Dana Bos Triwulan belum kami terima.
Disini tidak ada guru tetap dan juga tidak ada kepala sekolah, karena guru – guru tersebjut sudah masuk dinas P & P,tetapi masih menerima dan makan Dana Bos dari sekolah – sekolah ini. Sehingga harapan saya kepada adik- adik sekalian adalah bagimana adik- adik menyuarakan aspirasi ini, agar guru – guru bisa beta ditempat ini dan mengajar dengan penuh setia, karena generasi penerus merupakan tulang punggung masyarakat, gereja, pemerintah dan negara. Bagimana menurut adik – adik..? kalau anak – anak SD tidak dibina oleh gurunya secara baik,..?
Kami (komisi) menjawab benar Bapak, yang paling mendasar adalah Sekolah Dasar (SD), sehingga kedepan harapan kami adalah hak – hak Guru SD harus diperhatikan secara baik dan benar.
Berdasarkan pengalaman cerita dari seorang guru yang bukan putra daerah setempat, namun dia tetap beta dan melayani masyarakat dan generasi setempat. teladan guru ini sangat baik dan patut ditiru, karena dia bukan putra daerah setempat namun dia sudah mengapdi bertahun – tahun disana.
Sebaliknya putra daerah setempat tidak beta melayani masyarakat dan generasi setempat namun makan gaji buta. orang – orang seperti itu menurut kami (komisi) akan menjadi Virus untuk orang – orang yang lain, sehingga Daerah dan generasi akan hancur.
Menurut Komisi Guru SD merupakan dasar yang dapat membuka pandangan seseorang untuk orang tersebut mencari dan menemukan jati dirinya sebagai manusia yang sebenarnya, sehingga dikemudian hari Guru – Guru SD, SMP, SMA di Kabupaten Intan Jaya harus menambakan hak – hak mereka terutama Guru – guru SD,karena Guru SD yang membentuk pola pikir seseorang, bila perlu tamba lagi dan tamba lagi,…!!!
Dulu gereja sebagai aktor utama untuk menyelenggarakan pendidikan dan dapat mencetak kader – kader bermutuh. Namun sekarang justru terbalik; keterlibatan lembaga negara dan instansi lainya justru menghasilkan kehancuran pendidikan dimana – mana. Situasi ini tidak bisa dibiarkan, karena orang yang tak terdidik akan menjadi penonton dan obyek turis belaka. Mereka akan tergilas oleh arus globalisasi, tergusur secara sadar maupun tidak sadar oleh banjir peradaban baru.
Orang tak terdidik tidak mampu mempertahankan diri sendiri, sulit menyesuaikan diri dengan arus perubahan dan perkembangan, susa membaca tanda – tanda jaman dan kurang mampu membuat perbedaan antara yang baik dan yang jahat, yang bisa dan tidak bisa, yang membangun dan menghancurkan, sehingga perlu memperhatikan dan menyukseskan proses pendidikan yang sudah ada dan sedang ada agar tidak menjadi mati tetapi ada harapan ke depan yang lebih cerah,..Semoga,…!!!
Tulisan ini mengajak semua pembaca untuk mencari jalan keluar yang terbaik untuk generasi penerus Kabupaten Intan Jaya dan juga untuk saling melengkapi satu sama yang lain. Jangan kita mengatakan masa depan gereja dan bangsa milik anak cucu dan ada di tangan kaum muda ternyata mereka tidak pernah dipersiapkan dan di didik secara sungguh – sungguh dan serius demi masa depan itu.
Akhir dari tulisan kami (komisi) mau mengakatakan bahwa;
Tidak Ada Manusia Yang Sempurnah di Dunia Ini, Hanya Niat Yang Sempurna, Namun Kebenaran Bukan Datang Dari Orang Lain Atau Segala Sesuatu, Tetapi Kebenaran Berasal Dari Diri Anda Yang Bersumber Dari Yahweh Elohim.