APAKAH INI AKAN TERUS TERJADI,.?

*) KOMISI
Intan Jaya – Masyarakat setempat seperti biasanya sudah membawa hasil bumi untuk dipasarkan, ada yang dari Distrik Homeyo, Distrik Hitalipa dan Distrik Sugapa bahkan ada yang dari Distrik Nabia, hari pasar biasanya hari Selasa dan hari Jumat.

Pada hari Selasa dan Jumat masyarakat setempat seperti biasanya mereka membawa hasil bumi dengan susah payah, mereka lalui gunug, bukit, sungai hingga tiba di pasar jogatapa untuk pasarkan hasil bumi tersebut di pasar yang beratapkan langit.
Sehabis pasarkan hasil bumi tersebut mereka harus menumpanggi motor ojek yang harga jau maupun dekat mencapai lima puluh ribuh rupia sampai dua ratus ribu rupia (RP. 50.000,- - 250.000,-). Walaupun hasil bumi yang mereka pasarkan tidak mencapai lima puluh ribuh rupiah, mereka harus mengeluarkan uang dari kantung mereka untuk membayar para tukang ojek tersebut.

Dalam membayar ongkos perjalanan mereka apabila ada kekurangan, maka para tukang ojek ini akan mengambil dompet masyarakat dan memeriksa dompet para masyarakat setempat. apabila terdapat uang, maka mereka akan mengambilnya sendiri dan apabila tidak terdapat uang didalam dompet, para tukang ojek ini akan marah hingga gertak mereka.
Malang sungguh nasib rakyat kecil. Status sosial kerap membuat mereka dijadikan obyek untuk mengeruk uang mereka oleh para tukang ojek yang pada umumnya anggota Polisi dan Tentara yang bertugas di Intan Jaya.
Para tukang ojek ini kayaknya mereka yang berkusa disana, sehingga mereka yang mengatur masyarakat setempat bahkan beraninya mereka mengambil uang mama – mama disana,..? Apakah ini hal yang wajar,..?
Wadohh,..!!! bosok – besok pasti lebih parah lagi dari hari ini, bisa – bisa mereka (Tukang ojek) menjadi penguasa disana. Pasti dan pasti akan terjadi, karena ada yang lihat, tetapi seolah – olah macam tidak lihat, pasti dan pasti terjadi karena semua lihat, tetapi tidak ada yang bertindak.

Apabila semua diam membisu lalu siapa yang akan berbicara dan bertindak,..? untuk masyarakat yang sedang di bodohi oleh penjilat – penjilat itu. Atau diam membisu karena senang melihat masyarakat kita ditipu, diperas bahkan dicaci maki.
Siapakah yang akan berbicara untuk masyarakat,..? atau biarkan agar para penjilat itu melakukan hal terus menerus kepada masyarakat kita,..?
Wadohh,.. siapa yang tidak sakit hati kalau masyarakatnya ditipu apalagi kalau keluarganya yang ditipu oleh penjilat – penjilat itu.
Belakangan ini para tukang ojek disana mulai berani dan berani untuk menegur para masyarakat setempat, seolah – olah para tukang ojek itu merupakan penduduk pribumi,..?
Kalau hal ini yang terjadi disana bagimana dengan hari yang akan datang,..? dan bagimana jika semua diam dan tonton agar hal itu terjadi,..? apakah penjilat – penjilat ini tidak akan menjadi kepala besar,..? yang jelas penjilat – penjilat ini akan menjadi kepala besar, sehingga beraninya mereka bisa menghilangkan nyawa masyarakat setempat tanpa peduli, karena mereka akan menjadi pengusa dan penguasa bumi Intan Jaya kedepannya.
Mengakhiri tulisan ini Komisi mengatakan bahwa;
“sekarang adalah waktunya untuk bertindak. Tidak pernah ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu”

“Ora Et Labora”
Salam Perubahan,….!!!
Apa Yang Engkau Tabur Kini, Engkau Akan Menuainya