MISA-Kabupaten Intan Jaya baru dimekarkan pada tahun dua
ribu delapan lalu. Antara tahun dua ribu delapan sampai tahun dua ribu empat
belas usia kabupaten intan jaya memasuki tahun yang ke tujuh, namun sebenarnya
usia kabupaten intan jaya musti di hitung dari tahun pemilihan bupati terpilih
dua ribu dua belas dua ribu tujuh belas sehingga usia kabupaten intan jaya saat
ini boleh dikatakan memasuki dua stengah tahun.
Foto: Abraham Maisini |
Mulai
tahun dua ribu empat belas ini pemerintah kabupaten intan jaya musti menata
dunia pendidikan yang sangat baik demi masa depan generasi dan daerah intan
jaya yang lebih baik dari saat ini. namun disisi lain pemerintah kabupaten
intan jaya musti memberi bantuan pendidikan tepat sasaran dalam arti bahwa
pemerintah kabupaten intan jaya musti memberi bantuan kepada pelajar dan
mahasiswa yang benar-benar mempunyai prestasi dalam sekolah maupun dalam proses
kulia, karena selama ini pelajar dan mahasiswa terlalu dimanja oleh orang tua
mereka dan juga dimanja oleh pemerintah kabupaten intan jaya sehingga
bantuan-bantuan itu digunakan untuk keliling seluruh papua tanpa tujuan yang
jelas. Selain keliling seluruh kota di papua mereka juga gunakan dana-dana
tersebut tidak tepat sasaran sehingga dana-dana itu tidak dimanfaatkan tepat
sasaran.
Di
bulan Agustus tahun dua ribu tiga belas saya bertemu Pater Dekenat Moni Puncak
Jaya, Pater Yustinus Rahangiar Pr di ruang kerjanya diwajimba-Bilogae dan
berbincang-bincang seputar pendidikan di intan jaya. Pater Yustinus mengatakan bahwa; Pemerintah
kabupaten intan jaya musti mendidik, memperhatikan serta mengawal putra-putri
intan jaya sesuai dinas-dinas terkait. Misalnya kepala Dinas Kesehataan musti memperhatikan,
mengawal dan membiayai putra-putri intan jaya yang kulia di Jurusan Kesehatan
sampai selesai, entah itu diperhatikan dalam pendidikan, makan, minum dan
tempat tinggal mereka. Demikian juga dengan Dinas Pertambangan; anak-anak yang
kulia di Jurusan Pertambangan merupakan tagung jawab kepala Dinas Pertambangan
untuk benar-benar memperhatikan mereka dalam proses kulia mereka sampai
selesai.
Anak-anak
yang kulia di Jurusan Teknik dan Aristektur merupakan tagungjawab kepala Dinas
Pekerjaan Umum. Anak-anak yang kulia di Jurusan Penerbagan merupakan
tangungjawab kepala Dinas Perhubungan. Anak-anak yang kulia di Jurusan
Informatikan, Komputer, Broadcasting, Penyiaran, Komunikasi dan Jurnalistik
merupakan tagungjawab Kepala Dinas Informatika dan kepala Dinas Hubungan
Masyarakat agar biaya yang dikeluarkan pemerintah kabupaten intan jaya tidak
sia-sia dan menghasilkan manusia-manusia yang berbobot yang siap ditempatkan.
Namun hal ini tidak mudah untuk dilakukan begitu saja sehingga harus ada tim
atau paniatia yang harus merancang, menyiapkan dan mengumpulkan pemerintah
kabupaten intan jaya dalam sebuah seminar agar dikaji secara ilmiah. Hasil
kajian itulah yang akan dijadikan sebagai peraturan daerah yang harus
ditetapkan oleh pemerintah kabupaten intan jaya dalam membagun manusia-manusia yang
berbobot.
Sementara
ditempat yang terpisah sala satu mahasiswa yang kulia di Teknik Spil
Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, Melianus Duwitau megatakan bahwa;
kayaknya pemerintah kabupaten intan jaya tidak punya hati untuk membagun
manusia intan jaya, karena dipertegahan tahun dua ribu tiga belas mahasiswa
intan jaya yang kulia di jayapura dari semester I (Satu) sampai semester IV
(Empat) tidak mendapat bantuan biaya studi sehingga ada banyak mahasiawa yang
putus kulia dan ada juga yang cutti semester.
Sementara
di
hari ketiga tahun dua ribu empat belas
dalam kotbah ucapan syukur Hadirnya Rancangan Undang-Undang Daerah Otonomi Baru
Kabupaten Moni di Aula Maranata Malompo- Nabire
Pater
Nato Gobai Pr mengatakan bahwa; Jangan lupa kita punya daerah itu tempat Emas,
Perak, Tembaga dan kekayaan alam lainya untuk itu jagan kejar materi-materi itu
saja, tapi marilah kita membagun diri kita. Kita harus punya Otak, kita harus
punya HATI dan kita harus Punya TANGAN; kalau kita tidak punya Pengetahuan, kia
tidak punya Moralitas dan kita tidak
punya Keterampilan (Tangan) lebih baik kita berheti saja, karena orang lain
yang akan menikmati hasilnya. Hal inilah yang saya sampaikan dahulukan
PENDIDIKAN Untuk membagun anak-anak kita, karena masa depan ada ditangan mereka
supaya kita tinggalkan kebodohan, ketertinggalan dan keterbelakangan. Jadi kita
mendidik anak-anak yang mempunyai ITELEKTUALITAS; Orang Yang Punya Otak, Orang
yang Punya Moral dan Orang yang punya Tangan (Keterampilan).
Pater Nato Gobai Pr; Dalam
mengakhiri kotbahnya; Saya pesan juga anak-anak Moni harus dimasukan di
SEMINARI, Karena dari Paniai Timur entah itu Moni atau Mee belum ada anak-anak
yang masuk di Seminari, karena dunia sekarang ini siapa yang kuat dibidang
gereja dia akan menang.