![]() |
BATU (GUNUG) TERLARANG |
tahun 1913 seorang naturalist (Ahli dibidang
botani dan zoology) asal Inggris AFR Wollaston berhasil mencapai hidung glaiser
di sisi selatan Carstensz setelah melalui perjalanan melelahkan melewati hutan
dipesisir selatan Papua, dalam perjalanan itu membutuhkan waktu 92 hari untuk
mencapai 50km terakhir.
Tim dari Belanda di pimpin DR. A.h Colijn dengan bantuan pengamatan udara dan logistik berhasil mencapai gunung Tetangga Nggapulu (4.846m) di tahun 1936, Ia gagal menaklukan Cartensz Pyramid melalui sisi timur dan diding Utara namun menghasilkan peta yang amat berguna. Peta itu di dipublikasikan bersamaan dengan foto areal dalam berbagai sisi. Seorang ahli geologi yang ada di tim ini J V Dozy adalah orang pertama yang menemukan deposit tembaga di gunung Grasberg
1961 P Temple memimpin tim beranggotakan 6 orang dari New Zealand menuju Carstensz Massif lewat Wamena dengan pesawat udara. Namun pengaturan logistik lewat droping melalui pesawat tidak pernah dikirimkan sehingga mereka tidak mampu mencapai puncak.
Tim dari Belanda di pimpin DR. A.h Colijn dengan bantuan pengamatan udara dan logistik berhasil mencapai gunung Tetangga Nggapulu (4.846m) di tahun 1936, Ia gagal menaklukan Cartensz Pyramid melalui sisi timur dan diding Utara namun menghasilkan peta yang amat berguna. Peta itu di dipublikasikan bersamaan dengan foto areal dalam berbagai sisi. Seorang ahli geologi yang ada di tim ini J V Dozy adalah orang pertama yang menemukan deposit tembaga di gunung Grasberg
1961 P Temple memimpin tim beranggotakan 6 orang dari New Zealand menuju Carstensz Massif lewat Wamena dengan pesawat udara. Namun pengaturan logistik lewat droping melalui pesawat tidak pernah dikirimkan sehingga mereka tidak mampu mencapai puncak.
1962 Carstensz Pyramid pertama kali didaki
oleh sebuah tim dari Austria H Herrer (bukunya Seven Years in Tibet) dengan
guide P Temple. Dua anggota tim lainnya adalah seorang pegawai distrik dari
Belanda A Huzenga dan R Kippax dari Australia. Suplai logistik dilakukan dengan
pesawat udara. Mereka mendekati area Carstensz dari Illaga menuju Utara -sebuah
jalur yang telah dibuka oleh kaum misionaris dengan pesawat ringan sejak PDII.
Cara ini kemudian menjadi salah satu standar jalur dari Sisi Utara.
1971 Reinhold Messner dari Italia membuat percobaan menuju puncak untuk kedua kalinya dengan seorang klien dari Italia S Bigarella. Mereka mendaki bagian tajam sisi Timur gunung dan kembali ke Illaga dalam kondisi tanpa makanan selama lima hari.
1972 Sebuah ekspedisi dari Inggris D Isherwood, L Murray dan J Baines mendaki sisi utara Cartensz Pyramid dengan memakai jalur langsung menuju puncak imur. Ini adalah rute pertama yang menggunakan jalur langsung melalui dindingnya. Isherwood melakukan climbing solo untuk pertama kali di Sisi Utara dari gunung tetangga Sunday Peak (Puncak Minggu) dari danau Larson.
1973 Cartensz didaki secara solo dengan rute baru untuk pertama kalinya oleh seorang anak muda dari Amerika B Carson. Tim-nya mendaki gunung ini 3kali dengan salah satunya adalah dengan orang Indonesia pertama E Wurjantoro
1978 P Boardman dan Hilarry Collins dari Inggris adalah orang pertama yang mendaki sisi Selatan Carstensz. Mereka turun melalui sisi utara (rute 1962) menjadikan prestasi melintasi gunung. Mereka juga adalah orang pertama yang mencoba sisi utara-barat. Hilary juga tercatat sebagai wanita pertama yang mendaki Carstenz.
1971 Reinhold Messner dari Italia membuat percobaan menuju puncak untuk kedua kalinya dengan seorang klien dari Italia S Bigarella. Mereka mendaki bagian tajam sisi Timur gunung dan kembali ke Illaga dalam kondisi tanpa makanan selama lima hari.
1972 Sebuah ekspedisi dari Inggris D Isherwood, L Murray dan J Baines mendaki sisi utara Cartensz Pyramid dengan memakai jalur langsung menuju puncak imur. Ini adalah rute pertama yang menggunakan jalur langsung melalui dindingnya. Isherwood melakukan climbing solo untuk pertama kali di Sisi Utara dari gunung tetangga Sunday Peak (Puncak Minggu) dari danau Larson.
1973 Cartensz didaki secara solo dengan rute baru untuk pertama kalinya oleh seorang anak muda dari Amerika B Carson. Tim-nya mendaki gunung ini 3kali dengan salah satunya adalah dengan orang Indonesia pertama E Wurjantoro
1978 P Boardman dan Hilarry Collins dari Inggris adalah orang pertama yang mendaki sisi Selatan Carstensz. Mereka turun melalui sisi utara (rute 1962) menjadikan prestasi melintasi gunung. Mereka juga adalah orang pertama yang mencoba sisi utara-barat. Hilary juga tercatat sebagai wanita pertama yang mendaki Carstenz.
Tulisan diatas merupakan penemu Gunug yang
ada ditengah-tengah masyarakat PENGUNUNGAN TENGAH PAPUA, Sementara nama SEBENARNYA
Dari Gunug Cartenz sudah
ada sejak Tetek-Nenek Moyang
suku-suku di pengunungan tengah papua. Sejak
gunug cartenz itu diciptakan oleh TUHAN ALLAH. Tuhan Allah sudah menciptakan
Gunug Cartenz dan diberikan kepada suku-suku di pengunungan tengah Papua.
Suku-suku pengunungan tengah Papua menyebut
nama Cartenz sejak dahulu dengan sebutan yang masing-masing sesuai dengan
bahasa mereka masing-masing. Suku Dani menyebutnya; Ndugu-Ndugu, suku
Damal menyebutnya; Elalemang dan suku Migani menyebutnya; Mbaigela.
Mbaigela menurut bahasa Migani mempunyai Dua
arti.
1.
Mbai yang artinya Ber-DOA
2.
Mbai yang artinya Tidak Boleh (Larangan)
Jadi Mbaigela menurut manusia Migani
merupakan BATU TERLARANG (TEMPAT
TERLARANG), Jadi Mbaigela merupakan BATU (GUNUG) yang “Amat Sangat Terlarang” .
Suku-suku dipengunungan tengah, seperti Suku Mee,
Suku Dani, Suku Damal, Suku Nduga dan Suku Migani melihat tempat itu (MBAIGELA/CARTENZ)
Merupakan tempat yang “AMAT SANGAT
TERLARANG”, Jadi sebaiknya para WISATAWAN
mapun para PEMANGKU KEPENTINGAN DI
PAPUA HARUS HATI-HATI Ke Tempat itu (Mbaigela/Cartenz), Karena Bisa
saja Umur Pendek.
Umur pendek, bukan ditakut-takuti melainkan MELIHAT BAHAYA KEDEPAN Yang akan Menimpa para Pemangku Kepentingan maupun para Wisatawan. Karena ALAM Itu PUNYA MATA, namun TIDAK BERSUARA, Maka kami perlu INGATKAN Kepada setiap Orang yang akan Meng-IJINKAN wisatawan maupun para pemangku kepentingan yang akan ke tempat itu. Karena ALAM itu tahu, sehingga Alam itu tidak mau diganggu atau dirusakkan oleh orang-orang yang RAKUS (TAMAK), sehingga setiap manusia yang meng-ijinkan dan setiap manusia yang akan ke tempat itu harus waspada dan hati-hatilah terhadap bahaya yang akan datang dikemudian hari secara pelan, tapi ya,… pastilah…sesuai cara kerja alam itu Sendiri.
Amanai, Kinaonago, Jemmum, Dormu, Tabea,
Wainambe, Kiena, Kaonak, Nayaklak, Amanoe, Amolonggo, Amakaniee, Waa…Waa..Waa..Waa…….!!!