Oknum-Oknum Tertentu Jangan Manfaatkan Kebodohan Masyarakat Untuk Buka Jalan Ke Cartenz


Paulus Kum, Salah Satu Tokoh Masyarakat Joani, Tolak Buka Jalan Ke Cartenz (Foto: Migani)

INTAN JAYA- Dalam beberapa waktu lalu penulis sempat bertemu beberapa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Intan Jaya, di Nabire Papua.
Para Dewan Rakyat Intan Jaya itu menjelaskan; “Tidak Ada Jalan Ke Cartenz, Jalan Ke Cartenz Akan Dibuka Apabila Pemda Kabupaten Intan Jaya Sudah Buka Tata Kota Dari Kampung Ke Kampung Dan Dari Distrik Ke Distrik Yang Ada Di Intan Jaya”. Dan juga jika, Pemda intan jaya sudah buat rumah, air bersih dan lampu untuk rakyat intan jaya, maka jalan ke Cartenz akan dibuka.

Hari ini, Rabu 25 November 2015 sebagian masyarakat Joani Tolak rencana buka jalan ke Cartenz, namun ada empat orang masyarakat yang sudah dibayar oleh oknum-oknum tertentu sehingga jalan tetap dibuka.  Empat orang yang sudah dibayar itu antara lain; Aten Maisini, Yan Kum, Mulumaiagoni Kum, dan Agopabega Kum.

Hal ini dikatakan Paulus Kum ketika menghubunggi saya, Rabu 25 November 2015 pukul 11. 25 Waktu Papua.
Paulus menjelaskan; ada apa di Mbaigela / Cartenz sana?
Buat dulu tata kota dari kampung ke kampung, buat rumah, lampu dan air bersih untuk masyarakat dulu baru buka jalan ke cartenz.

Sambung Paulus; kami adu mulut dan berkelahi, namun empat orang itu sudah bayar pemuda-pemuda, sehingga kami kalah, jadi jalan tetap dibuka.  Oknum-oknum itu telah membayar empat orang itu dan pemuda-pemuda kampung untuk mendukung membuka jalan dari Joambilli ke Cartenz.

Lanjut Kum; “Ada rencana tertentu dibalik itu, sehingga oknum-oknum itu telah membayar pemuda-pemuda dan telah melukai kami, jadi kami sebagai orang tua dan pemilik hak ulayat Tolak jalan ke Cartenz. Kami tolak dengan tegas, kami bukan Penghianat, kami sudah bilang jangan buka jalan ke Cartenz sebelum buat tata kota untuk masyarakat, (Migani; Igo Mete Au Go Tawa,..Igo Keago Kisawame,.. Imba Kota,…Ndawitaupagoo,… Namiggiooo…)”.

Lanjut Paulus; dirinya juga meminta bantuan Mahasiswa, Intelektual, DPRD intan jaya, Intelektual dan setiap orang yang Peduli tentang Kemanusiaan untuk hentikan niat jahat yang dibangun oleh oknum-oknum tertentu itu.