SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2014 USKUP KEUSKUPAN TIMIKA

POLITIK YANG MENYELAMATKAN


Saudara-Saudara terkasih

Uskup Timika dan Pater Dekenat Moni Puncak Jaya
Selamat menjalankan masa prapaskah. Masa prapaskah adalah masa dimana kita membaharuhi diri dengan berdoa dan merenungkan kisah penderitaan Yesus, kita bersolider dengan mereka yang menderita melalui puasa dan pantang, kita mengaku atas kesalahan dan dosa serta membagun perilaku hidup sesuai dengan ajaran Tuhan. Tema APP dalam masa prapaskah adalah Belajar Untuk Hidup Sepanjang Hidup. Manusia tidak hidup dari apa yang diterima dari alam dan orang lain saja tetapi manusia hidup dari apa yang dipelajari dan bertindak berdasarkan apa yang dia pelajari. Dengan belajar, kita mau tahu sesuatu untuk buat sesuatu. Orang yang belajar, akan tahu membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang benar dan salah, mana yang menguntungkan dan merugikan, mana yang baik dan jahat. Orang yang tidak belajar adalah orang yang selalu bertindak atas kebiasaan, bertindak menurut pikiran orang lain, bergantung pada keinginan orang lain. Dalam masa prapaskah, kita diajak untuk belajar dari pengalaman Yesus dan bertindak sesuai dengan ajaran injil. Sabda Tuhan menawarkan keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan hidup bagi setiap orang yang percaya. Sabda Tuhan mengajar kita: belajar untuk percaya dan bertindak karena percaya.


Saudara-saudarah terkasih
Secara khusus saya mengajak umat sekalian untuk merenungkan pengalaman Yesus yang bersentuhan langsung dengan kenyataan politik pada saat ini. belajar dari pengalaman Yesus, perjalanan penderitaan yang berpuncak pada wafat di kayu salib, tidak bisa dilepaskan dari kenyataan politik dan budaya bangsa saat itu. Kabar baik tiada henti ditawarkan melalui penderitaan dan fawatnya untuk menyelamatkan banyak orang khususnya yang lemah dan tertindas. Belajar dari pengalaman Yesus, saya mengajak kita untuk belajar dan bertindak ataskenyataan politik yang sudah kita menanggapi kenyataan politik yang menghancurkan keadaban publik dan kepribadian kita sebagai warga berbangsa dan kepribadian kita sebagai orang beriman ?

Kita semua merindukan gerakan politik bangsa yang menyelamatkan setiap orang untuk keluar dari pengalaman penderitaan dan ketidakberdayaan untuk menjalani hidup yang damai dan sejahtera. Kehidupan damai dan sejahterah adalah tagung jawab kita semua. Namun kita menyadari bahwa peran setiap warga sangat ditentukan juga oleh kekuatan politik, kekuatan ekonomi dan kekuatan aparat Negara. Oleh karena itu di tahun  2014 ada dua peristiwa penting yaitu pemilihan legislatif di tingkat kabupaten, provinsi dan pusat serta pemilihan presiden. Pemilihan ini akan sangat menetukan nasib kehidupan damai dan sejahtera sangat ditentukan oleh perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kebijakan Negara yang ditentukan oleh para pemimpin eksekutif, yudikatif dan legislatif. Tahun ini kita semua diberi kesempatan untuk memilih orang yang dan partai yang tepat yang kelak dapat menjalankan pembagunan yang menyelamatkan semua warga Negara.


Saudara-saudara terkasih
Gereja sangat prihatin atas kenyataan bangsa yang sedang mengalamai krisis moral di segala bidang kehidupan, yang mengakibatkan kehancuran peradaban dan kepribadian masyarakat warga dan masyarakat berbangsa. Ada banyak pengalaman dan keluhan masyarakat antara lain; bahwa
Ø  Para pemimpin dan wakil rakyat yang menyalagunakan jabatan dan asset Negara
Ø  Para wakil rakyat yang jarang di tempat dan pribadi yang tidak beriman dengan kehidupan moral yang tidak sesuai dengan ajaran agama
Ø  Pemilu selalu dijalankan berdasarkan uang/jabatan/kepentingan pribadi dan kelompok tertentu
Ø  Pemilu selalu menyuburkan budaya kekerasan seperti perpecahan, konflik dan permusuhan yang mengorbankan semua lapisan masyarakat,
Ø  Monopoli usaha oleh para penguasa dan para penguasa
Ø  Kerinduan hidup damai dan sejahtera semakin jauh dari harapan .
Negara dan kita semua tidak bisa menyelesaikan masalah bangsa ini dalam waktu yang singkat tetapi kesempatan istimewa tahun ini, kita bisa buat sesuatau yaitu mengunakan hak pilih sebaik mungkin untuk memilih orang dan partai yang tepat. Jika kita memilih orang dan partai yang tidak tepat berarti kita juga turut menghancurkan kehudupan masyarakat. Oleh karena itu saya mengajak umat katolik dan semua orang yang berkemauan baik untuk memperhatikan sejumlah hal menyangkut pemilihan umum:
  1. Hak dan pangilan ikut serta pemilu
Hak ikut memilih dalam pemilu merupakan pangilan sebagai warga Negara. Dengan ikut memilih berarti kita ambil bagian dalam menetukan arah perjalanan bangsa kedepan. Maka itu setiap pemilih menetukan pilihannya dengan cerdas dan sesuai dengan hati nurani. Jangan sekedar ikut-ikutan. Siapapun calon dan partai apa pun pilihan anda, hendaknya dipilih dengan keyakinan bahwa calon tersebut dan partainya akan mewakili rakyat dengan berjuang bersama seluruh komponen masyarakat mewujudkan cita-cita bersama.
  1. Kriteria Calon Legislatif
Para calon legislatif yang akan anda pilih, harus dipastikan bahwa mereka itu memang orang baik, menghayati nilai-nilai agama dengan baik dan jujur, peduli terhadap sesama, berpihak kepada rakyat kecil, cinta damai dan anti kekerasan. Jangan memilih calon pemimpin dan perwakilan rakyat dan pastinya yang jelas-jelas berwawasan sempit, mementingkan kelompok, dikenal tidak jujur, korupsi dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kedudukan tidak layak. Hati-hatilah dengan sikap ramah-tamah dan kebaikan yang ditampilkan calon seperti membantu secara material atau member uang. Hendaklah anda tidak terjebak atau ikut dalam politik uang yang dilakukan untuk mendapatkan dukungan suara. Pilihlah calon dan partai yang mau berjuang untuk mengembangkan sikap toleran dalam kehidupan antar umat beragama dan peduli pada plestaraian lingkungan hidup. Secara khusus saya mengajak kita: pilihlah para calon perempuan sebagai tanda pengakuan akan hak dan martabat yang sama, pilihlah putra Papua terbaik yang tahu kepentingan masyarakat banyak.

  1. Kriteria Partai Politik
Pilihlah partai yang tepat, yang memiliki calon legislatif dengan kemampuan memadai dan wawasan kebangsaan yang benar. Pilihlah partai yang memperjuangkan kesejahteraan dan kedamaian setiap warga, partai yang menjamin kebebasan hidup beragama, partai yang tidak mengunakan hak rakyat untuk kepentingan pribadi atau partainya. Partai yang memperjuangkan kepentingan kelompok apalagi tidak berwawasan kebangsaan, hendaknya tidak dipilih.
  1. Pengawasan atas jalan pemilu
Setiap warga Negara diharapkan ikut memantau dan mengawasi proses dan jalannya pemilu. Pengawasan itu bukan hanya pada saat penghitungan suara, melainkan selama proses pemilu berlangsung demi terlaksana pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber Jurdil). Kita perlu mendorong dan memberikan dukuingan kepada kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dengan cermat mengikuti dan mengkritisi proses  penghitungan suara bahkan harus terus mengawasi pengumpulan suara dari tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) sampai ke tingkat kecamatan dan kabupaten agar tidak terjadi rekayasa dan kecurangan.
  1. Pemilu yang Aman dan Damai
Amat penting bagi semua warga masyarakat untuk menjaga pemilu berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, damai dan berkualitas. Jangan sampai terjadi kekerasan dalam bentuk apapun, baik secara terbuka maupun secara terselubung, karena bila sampai terjadi kekerasan maka damai dan rasa aman tidak akan mudah dipulihkan. Perlu tetap waspada terhadap usaha-usaha memecah belah atau mengaduh domba yang dilakukan demi tercapainya suatu target politik. Bila ada sesuatu yang bisa menimbulkan kerawanan, khususnya dalam hal keamanan dan persatuan, maka segenap warga masyarakat harus berpartisipasi untuk menangkalnya.
  1. Para calon legislatif
Para calon legislative, kami hargai anda karena tertarik dan terpanggil terjuan dalam dunia politik. Keputusan anda untuk mempersembahkan diri kepada ibu pertiwi melalui jalan itu akan menjadi kesempatan untuk berkontribusi secara berarti bahkan maksimal bagi tercapainya cita-cita bangsa Indonesia. Karena itu, tetaplah memegang nilai-nilai luhur kemanusiaan, serta tetap bejuang untuk kepentingan umum dengan integritas moral dan spritualitas yang dalam. Anda dipanggil dan diutus menjadi garam dan terang dunia!
Saudara-saudara terkasih
Demikian harapan dan ajakan Gereja bagi semua umat untuk ikut ambil bagian dalam pesta demokrasi. Belajar dari pengalaman dan belajar dari sabda Tuhan, jangan mengulangi dosa yang sama. Semoga masa prapaskah turut segera inspirasi dan meneguhkan semangat perutusan kita sebagai seorang beriman sebagai Garam dan Terang dunia.

Semoga Bunda Maria, Ibu segala bangsa, senantiasa melindunggi bangsa dan Negara kita dengan doa-doanya.
                                                                                                          Salam dan doa,
                                                                                              Mrg, John Philip Saklil, Pr.