Manusia Papua Jangan Jual Tanah |
*)
Oleh: Misael Maisini
TANAH
merupakan segala-galanya bagi hidup dan kehidupan setiap makluk hidup yang ada dimuka
bumi ini, jika tidak ada tanah, maka tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini.
Karena ada tanah, maka Tumbuh-tumbuhan bisa tumbuh, hewan bisa berkembang biak
dan manusia bisa beranak cucu dari generasi ke generasi.
Manusia
papua sudah kehilangan sebagian besar tanah yang dikuasai oleh Penjajah,
sehingga manusia pribumi West Papua yang dari pertama menjual tanah ke pihak
penjajah telah ke balik gunung, danau dan ke pingiran pada umumnya. Sehingga
kaum pribumi menjadi penonton, pemalas dan peminta-minta.
Disisi
lain kaum pribumi Papua juga diusir, ditakut-takuti dan dibunuh dengan berbagai
cara oleh kaum penjajah, sehingga kaum pribumi alami kelaparan, kesusahan, kebodohan dan kematian
yang terus-menerus.
Manusia papua harus mempunyai kesadaran
bahwa; semakin kaum penjajah menguasasi tanah papua, maka kaum penjajah akan
memakai berbagai gaya dan cara untuk menghabiskan manusia papua. Jadi manusia
papua jangan coba-coba jual tanah.
Manusia
papua yang jual-jual tanah akan mengalami berbagai bencana yang sudah ditulis
diatas. Bencana-bencana semacam itu timbul akibat kesalah manusia papua yang
suka jual-jual tanah, maka manusia papua tidak bisa salakan Tuhan Allah, karena
Tuhan Allah sudah menciptakan segala sesuatu di bumi papua dan diberikan kepada
manusia papua untuk menjaga, melindunggi, merawat, memakai dan meneruskan
hak-hak tanah itu kepada generasi penerus West Papua.
manusia
papua harus mempunyai kesadaran bahwa tanah adalah segalanya, tanah adalah mama
yang memberikan hidup dan kehidupan kepada manusia papua dari generasi ke
generasi, sehingga manusia papua tidak lagi jual-jual tanah, tetapi sebaiknya
tanah-tanah di bumi papua harus dikontrakan.
Tanah
dikontrakan kepada kaum penjajah, agar tanah itu tetap menjadi milik generasi
kedepannnya, karena dalam injil juga sudah ada kisah satu keluarga yang jual
tanah lalu mati. Dalam Kisah tersebut sudah jelas-jelas bahwa setelah mereka
jual tanah mereka mati.
Lihat Dan Bacalah Kisah Ananias Dan
Safara,
Kisah Para Rasul Pasal 5: 11
“Ada
seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira MENJUAL sebidang TANAH. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu
dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tetapi
Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau
mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil PENJUALAN TANAH itu?
SELAMA
TANAH ITU TIDAK DIJUAL, BUKANKAH ITU TETAP KEPUNYAANMU, DAN SETELAH DIJUAL,
BUKANKAH HASILNYA ITU TETAP DALAM KUASAMU? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu
dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
Ketika mendengar perkataan itu REBAHLAH ANANIAS DAN PUTUSLAH NYAWANYA. Maka
sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka
mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.
Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri
Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya:
"Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah TANAH ITU KAMU JUAL?" Jawab perempuan itu: "Betul
sekian." Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai
Roh Tuhan?
Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur
suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke
luar." Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus
dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia
sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping
suaminya. Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang
mendengar hal itu.
Kisah dalam Ananias dan Safira sering juga
dialami oleh sebagian besar manusia papua, sehingga kisah ini membuat teguran
secara langsung kepada manusia papua yang suka jual tanah dan juga teguran
kepada manusia papua yang akan jual tanah bahwa tanah jangan dijual, tetapi
tanah harus dikontrakan.
Injil Markus 7: 16 mengatakan; Barangsiapa
Bertelingga Untuk Mendengar Hendaklah Ia
Mendengar.
Akhir
Kata; Jika kita manusia, Kita Baca Tulisan ini dan Kita TIDAK JUAL TANAH Kepada Siapapun, Tetapi Kita
KONTRAKKAN TANAH Kepada Siapapun, agar Tanah Tetap menjadi milik Generasi West
Papua. Semoga…!!!
“ Apa Yang Engkau Tabur Kini, Engkau Akan
Menuainya”
( Penulis Adalah Salah Satu Pemuda Intan Jaya, Tinggal Di
Sugapa)