Kata-Kata Bijak Viktor Yeimo Ketua Umum KNPB

Foto: http://legendapapua.blogspot.co.id


"Tunduk tertindas atau bangkit dan melawan. Karena Mundur adalah PENGHIANAT bagi Rakyat Bangsa Papua.Hanya ada satu kata "MERDEKA" harga mati." "Kelly Kwalik Pahlawanku" "Jiwa Raga & Semangat Juang Kedua Pahlawan Sejati Selalu Ada Di mana Mereka Ada Berdiri.

"Indonesia tidak suka orang Papua berjuang terbuka, damai dan bermartabat. Indonesia hanya mau memelihara kekerasan diatas tanah Papua." 

"Filep Karma, sedang kudengar sisimu yang memilukan tapi menyuguhkan. Akan kokoh keteguhan hati di tempat ini. Percaya kita pada harapan akan
kemenangan. Sungguh megah!"
"Menulis bukanlah menggambarkan dunia maya, tapi menggambarkan sebuah realita hidup yang sedang dijalani,"

"Hamparan hijau dan kabut kelam menutupi jagat raya, menyapu lereng gersang, menyambut fajar pagi.


Kamilah pemilik alam raya ini. Kami berhak menjadi manusia bertuan yang menghargai martabat dan harga diri bangsa ini. Tanah ini milik kami. Engkau, sadarlah"


“Desiran angin lambaikan bendera negeri, indah bagai di taman surga, terasa sempurna,

membuatku terpanah, terkesima dan mendetak sanubari walau
jejak-jejak patriot mengitari rimba bersama untaian derita
negeri.”

“Tanah ini, surga kita yang kian hilang, digilas pecandu

kekayaan. Haruskah kita diam? Dengarlah dibalik gunung dan
rimba, bintang harapan berkibar mewarwai tanah surga. Jangan
biarkan smua ini pergi digilas penjajah”

“Biarkan perjuangan tetap murni. Untuk alasan apapun,

termasuk untuk alasan "perjuangan", tidak ada istilah
kompromi, eksploitasi, apalagi jual beli perjuangan Papua
Merdeka dalam agenda kolonial Indonesia, termasuk PILGUB.
Engkau tergiur rupiah dan kedudukan, silahkan jalani saja, itu hak anda. Dan kami, biarkan
kami tetap di jalur kami.”

“Kamu adalah bagian dari ruang hatiku yang tersembunyi. Sementara perjuangan ini adalah

bagian hidupku yang memang harus dipertaruhkan.”

“Kamu adalah bagian dari ruang hatiku yang tersembunyi. Sementara perjuangan ini adalah

bagian hidupku yang memang harus dipertaruhkan.”

“Entah mau menderita dan miskin, entah dunia mau sebut kami tidak bisa, bodoh, kuno atau

primitif, dan mau jadi apa kami suatu saat, itu terserah kami. Tinggalkan dan biarkan kami
merdeka sendiri, sebab yang kami tahu Tuhan sudah tempatkan kami sebagai orang Papua,
diatas tanah Papua untuk kami mendiami dan mengatur hidup kami sendiri.”

“Memang perjuangan ini tidak mudah karena kita tidak hanya berjuang untuk Papua Merdeka,

tetapi kita sedang berjuang agar dunia mengerti dan sadar tentang arti sesungguhnya dari
kemanusiaan, kebenaran, keadilan dan perdamaian di bumi.”

“Booo ko bilang, Negara, Pemerintah dan Hukum WAJIB menghormati, menjunjung tinggi dan 
melindungi HAM (itu menurut UU RI No. 39/1999). Tapi realitanya terbalik, HAM dilanggar dan dipasung untuk WAJIB menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi Negara, Hukum dan Pemerintah. Apa yang harus dibanggakan di NKRI? Utang luar negeri 2012 saja su melambung tinggi sampe Rp. 1.937 Triliun. Apakah NKRI mampu menjamin hak hidup rakyatnya dari utang?, apalagi mempertahankan NKRI? Ah adoo sayang-sayang...mari kita kita bicara baikbaik baru bubar.”


"Sejarah kebenaran dan penindasan dalam negara kolonial
Indonesia telah dan sedang melahirkan generasi perjuangan
Papua Merdeka dari waktu-waktu.

Dan engkau kolonial akan hancur berkeping-keping dalam kesadaran perlawanan bangsa Papua."


"Mengitari rimba hijau, terjalin bersama hujan yang

mengguyur, mendengar nada nada sendu yang terhampar." 

"Kawan, engkau tiada pernah kami lupa. Benarkah kita tak

akan pernah jumpa di jalur ini. Masih terlalu sakit kami
merasa kehilangan dirimu. Engkau seharusnya ada disaat-saat begini."



"Jangan tanya siapa kami, karena apapun, kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun diri kami, hanya satu hal yang kami tau hingga akhir hidup ini, yaitu : "Lawan".

"Kala rembulan tak berkenan tebarkan cahaya Aku merasa terasing."


"Tiada menjadi, menjadi pun tiada....ku hanya mencoba selama masih mungkin."


"Natal, damai di bibir derita di hati."

Sumber: Karoba News