INTAN JAYA- Sejak
jadinya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sampai dengan bulan Agustus 2015
ini masih terjadi pemalangan. Ungkap Oto Hagisimijau di Titigi, Minggu 23
Agustus 2015 di Halaman Gereja Santo Fransiskus Xaverius Titigi Pukul 10. 00
Wp.
Okto
Hagisimijau Mengatakan; Dirinya mematikan Lampu Selama Satu Minggu, karena
Belum membayar Tenaga Kerjanya dan juga Belum Bayar Honornya. Padahal
menurutnya Uang Untuk PLTS Titigi itu Satu Milyar Lebih.
Lebih
lanjut dirinya sudah mencari tahu dan mendapat data yang mengatakan; “Uang
Muka 20 % Pekerjaan PLTS Terpusat Titigi sudah cair pada tanggal 11 Juli 2014
sebesar Satu Milyar Seratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Dua Puluh
Lima Ribu Rupiah
(Rp. 1. 179. 725. 800,00)”.
Sambung
Oto; Dirinya akan mematikan lampu, karena dirinya mendengar belum ada honor dan
suruh masyarakat yang membayar perbulan lima puluh ribu rupiah, padahal uang
banyak itu dikemanakan. Uang satu milyar lebih ini kan bisa bayar tenaga kerjanya,
namun sampai tahun 2015 ini dirinya belum dibayar, jadi dirinya akan mematikan
lampu untuk sementara waktu, karena belum dibayar. Tutupnya.