INTAN
JAYA- Dalam beberapa tahun
belakangan ini mahasiswa kabupaten intan jaya ada yang mendapat bantuan
beasiswa dan ada juga yang tidak dapat. Dan juga mahasiswa yang sudah selesai
kulia dan tes di intan jaya tidak lolos dalam TES CPNS Tahun 2014 lalu. Ada
juga anak-anak yang tamat SMA Tahun 2015 HARUS menganggur di kampung
masing-masing. Jika dipikir sebenarnya anak-anak ini merupakan Modal untuk membuka
Isolasi daerah intan jaya, Harapan Gereja dan Masyarakat, namun pemerintah
kabupaten intan jaya masih terus menutup mata soal Sumber Daya Manusia Intan
Jaya.
Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni SS. M, Si |
Jika
pemda intan jaya terus menutup mata, maka generasi ini beban dan tagungjawab
siapa, Sebaiknya Pemerintah kabupaten Intan Jaya Membiayai anak-anak yang
kulia. Pemerintah dalam hal ini instansi masing-masing mempunyai tagungjawab
terhadap mereka yang sudah menginjak perguruan tinggi. Dalam hal ini, jika
mahasiswa di bidang Penerbagan, berarti kepala Dinas Perhubungan mempunyai
tagungjawab untuk membiayai mahasiswa dijurusan penerbagan (Pilot) tanpa
melihat latar belakang suku, marga dan kampung, yang penting dia anak intan
jaya. Jika ada mahasiswa yang Kulia dijurusan kedokteran, berarti kepala dinas
Kesehatan mempunyai Tugas dan Tagungjawab untuk Biaya dan Kontrol mahasiswanya.
Dan juga berlaku bagi mahasiswa dan instansi lainnya, agar Kabupaten intan jaya
kedepannya bisa ada kader-kader yang berbobot dan bermoral.
Sementara
untuk BIAYA anak-anak TK, SD, SMP Dan SMA Itu seperti biasanya, yaitu
tagungjawab orang Tua Murid. Jadi Pemerintah kabupaten intan jaya BUKAN BIAYA
Anak-anak KULIA PAKAI UANG PRIBADI (UANG Hasil Jual Keladi, Ternak dan Sayur),
tetapi PEMDA BIAYA ANAK-ANAK INTAN JAYA PAKE UANG TRILIUANAN RUPIA YANG
MENGATASNAMAKAN RAKYAT Intan Jaya yang saat ini dipakai oleh pemerintah intan
jaya untuk senang-senang. Jika Uang Royalti PT. Free Port, Uang Kunjungan
Wisatawan ke Cartenz, Uang Otonomi Khusus (OTSUS) dan uang lain-lain itu digunakan
dengan baik (TIDAK KORUPSI, TIDAK DIPUTIKAN DAN TIDAK BAYAR BPK DAN TIPIKOR),
Maka Uang-uang itu bisa membiayai anak-anak intan jaya yang BISA DIHITUNG
DENGAN JARI. Namun apalah Boleh Buat, karena anak yang Orang Tuanya lemah dan
anak yang Tidak Punya siapa-siapa Akan berkata, bahasa Migani; Dinuwaa,…AITA
Togapaya… Kulia Duapago Tawangga,…Te AINA Togapaya Kulia… Duapago Tawanga,…Aiga
Sonowige Anenda Diandogo Dinungga Kanagata Tondaoo,…Artinya; Tidak
Apalah…Macam Ada Saya Punya BAPA Baru Saya Mau kulia Saja atau Macam Ada Saya
Punya KAKA Baru Macam Saya Mau Kulia Saja, Tuhan Sudah Berikan Takdir Saya
Begini Jadi Biarlah Saya Jalani Saja.