TANAH DI SELURUH PAPUA HARUS DIKONTAKAN


 
WEST  PAPUA-Diberbagai wilayah di Papua terjadi kematian dan pemusnahan secara pelan-pelan, karena orang Papua suka JUAL-JAUL TANAH dengan sebarang, entah itu jual kepada Pemerintah, Orang Pendatang, Pengusaha maupun dijual kepada orang Papua. 


Foto: Mepa
Bukan Dongen, namun sebuah kenyataan di Kabupaten Intan Jaya, ada banyak orang yang JUAL TANAH dan Hasil Tanah itu Mereka Gunakan Dalam Satu Bulan dan begitu UANG HASIL TANAH Itu HABIS Dari Tangan Mereka, Maka Orang Yang JUAL TANAH itu Pun MATI. Dan Saat Mati, Tanah dan Ulat Keluar dari Mulut orang yang jual tanah itu. Bahkan Tanah yang dilepaskan dari Orang Tua untuk Misi (Gereja) pun diambil oleh Generasi pemilik tanah saat ini, untuk Buat Rumah dan untuk dijual kepada orang Pendatang, sehingga pater Dekan Dekenat Moni Puncak Jaya, Pastor Yustinus Rahangiar mengatakan; Dirinya tidak mau pusing dengan hal itu. Kalau Gereja paksakan untuk tarik kembali Tanah Misi, maka dikemudian hari akan terjadi keributan dan masalah. Dirinya juga mengatakan; ada dua Quasi (Persiapan Mau Jadi Paroki) di intan jaya sedang bermasalah mengenai tanah, karena umat setempat mempersempit Lokasi Gereja dan Sekolah, sehingga Kedepannya Lokasi di dua Quasi ini Tidak ada harapan untuk bangun TK, SD, SMP dan SMA. 


Bukan itu saja, Saat ini kepala –kepala kampung di intan jaya masih KEPALA BATU dan masih Serahkan Tanah Cuma-Cuma kepada orang Pendatang untuk buat Kios. Padahal anak-anak kepala kampung itu sudah Kulia (Intelektual), namun anak-anak itu masih mendukung orang tuanya untuk jual Tanah.  Hal yang terjadi di intan jaya, Kemungkinan  Terjadi juga dikabupaten-kabupaten lain di Papua, sehingga Kemungkian  Besar Anak dan Cucu Kita akan Kehilangan Tanah dan menjadi Pendatang diatas tanah Sendiri, maka Mahasiswa, Intelektual, Gereja dan setiap orang yang peduli tentang Kemanusiaan mempunyai Tugas Berat untuk memberi Pemahaman kepada mereka yang masih berada dalam kegelapan, karena akibat jual-jual Tanah ada banyak orang di Papua dan Khususnya di  intan jaya sedang MENDERITA Dan Tunggu Mati, Seperti Ananias dan Safira. 


Lihat Kisah Para Rasul Pasal Lima Ayat Sebelas “Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira MENJUAL sebidang TANAH. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil PENJUALAN TANAH itu?

SELAMA TANAH ITU TIDAK DIJUAL, BUKANKAH ITU TETAP KEPUNYAANMU, DAN SETELAH DIJUAL, BUKANKAH HASILNYA ITU TETAP DALAM KUASAMU?  Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." Ketika mendengar perkataan itu REBAHLAH ANANIAS DAN PUTUSLAH NYAWANYA. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.  Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.
Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah TANAH ITU KAMU JUAL?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian." Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? 


Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar." Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.

Dalam Kisah Para Rasul sudah jelas bahwa; Orang yang JUAL TANAH Akan mengalami kematian secara Tiba-tiba, karena sama saja dengan kita JUAL DIRI. Oleh sebab itu Lihat Kitab Kejadian.  Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”, untuk menjaga isi bumi itu, maka kejadian pasal satu ayat lima berbunyi ” belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa pun dipadang, sebab TUHAN ALLAH Belum menurunkan hujan ke  bumi, dan BELUM ADA ORANG untuk mengusahakan TANAH Itu; tetapi ada KABUT naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu - ketika itulah TUHAN ALLAH Membentuk manusia itu dari DEBU TANAH Dan menghembuskan NAFAS HIDUP Ke dalam Hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi MAKHLUK YANG HIDUP”.

.Dalam Kitab Kejadian sudah jelas bahwa; Manusia dijadikan dari TANAH, Maka Seharusnya Manusia TIDAK JUAL TANAH, Tetapi TANAH Itu HARUS DIKONTAKAN, Karena dalam Kisah Para Rasul Mengatakan ”Selama TANAH ITU TIDAK DIJUAL, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu”. Jadi kita manusia Papua Seharusnya TIDAK JUAL TANAH Kepada Siapapun, tetapi Kita Manusia Papua KONTAKAN TANAH Itu Kepada Siapapun dengan Kesepakatan dan masa waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara Kedua bela pihak, supaya hasil dari kontakan itu kita bisa berbuat sesuatu yang berguna bagi Keluarga, Suku dan Bangsa, serta Tanah Itu Tetap Menjadi Milik Kita dan Generasi kita kedepannya.
Akhir Kata; Jika kita manusia, Kita Baca Tulisan ini dan Kita  PASTI TIDAK JUAL TANAH Kepada Siapapun.
“ Hanya Ikan Saja Yang Tidak Bisa Mengerti ”