Beberapa Kali Aku Menjumpainya Ditempat Yang Sama
Disala Satu Kampung Yang Tidak
Jauh Dari Tempat Tinggalku
Tidak Kusangka Kalau Disitu Kebunya
Kebunya Tidak Jauh Dari Jalan
Yang Selalu Kulalui Untuk Pergi Berburu
Disaat Aku Hendak Pergi Berburu
Selalu Kujumpai Dikebunnya
Hari Ganti Hari Kamipun
Berkenalan
Aku Memperkenalkan Namaku, Tapi
Itu Nama Semarang Yang Kupakai
Diapun Memperkenalkan Dirinya
Kepadaku
Mepa, Namaku Leny Dan Ini
Kebunku, Ucapnya Sambil Tersenyum
Aku Sedikit Berbasa-Basi Untuk
Menarik Perhatiannya
Dia Pun Terbuai Dengan Rayuan
Yang Kurentet Bertubi-Tubi
Akhirnya Aku Bisa Membujuknya
Kepelukanku
Beberapa Minggu Kemudian Aku
Melepaskannya Untuk Pergi
Ibaratnya Aku Makan Kacang Lalu
Aku Buang Kulitnya
Dari Awal Aku Sudah Menipunya,
Maka Aku Harus Meninggalkan
Aku Membiarkan Dia Pergi Agar Dia
Bisa Bebes Bersama Orang Lain
Aku Rasa Itu Bukan Kesalahan Yang
Kulakukan
Karena Aku Masih Harus Meruyu
Gadis-Gadis Yang Lain Agar Jatuh Kepelukanku
Kini Aku Ucapkan Padanya; Sayang
Engkau Telah Teripu Dan Tertipu
Aku Akan Selalu Menipumu Dengan Rayuanku
Yang Penuh Basa-Basi
Aku Menipumu Dan Menipumu Dengan
Rayuanku Agar Kau Harus Ikut Aku
Setelah Engkau Aku Rayu Dan Sudah
Ada Dipelukanku, Maka Aku Harus Buang Engkau
Aku Akan Buang Engkau Bagai Kulit
Kacang, Yang Aku Makan Isi, Tapi Kulit Aku Buang
Seperti Aku Makan Kacang, Tapi
Aku Akan Lupakan Kulit
Aku Akan Lakukan Kau Seperti Itu
Akhirnya; Aku Bisa Akatakan
Sayang Seribu Sayang, Karena Kau Selalu Aku Tipu