Selamat Jalan Guru-Ku

GURU merupakan pahlawan tanpa jasa yang musti di kenang pengapdian mereka kepada bangsa dan Negara. Guru yang mengapdi di kota berbeda dengan guru yang mengapdi di pedalaman Papua. Guru yang mengapdi di kota lebih mudah, karena adanya transportasi dan pasilitas penunjang lainnya sedangkan guru yang mengapdi di pedalaman Papua sangat susah, karena gunung, bukit, dingin dan berbagai persoalan sosal budaya membuat para guru yang mengapdi di pedalaman harus kerja keras untuk mendidik anak-anak mereka.
SD YPPK Santo Fransiskus Xaverius Titigi City
Guru yang mengapdikan dirinya untuk generasi intan jaya dan status masih kepala sekolah Sekolah Dasar Kulapa intan jaya, Petrus Abugau di kagetkan dengan sebuah Souce Message Service/SMS oleh Kepala Sekolah Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Katolik Bilogai, Ruben Belau.

Kepala Sekolah Ruben Belau mengirimkan SMS Kepada saya; Guru Petrus Abugau telah Meninggal Dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Siriwini Nabire-Papua, Selasa 10 Februari 2015 Pukul 10.00 Waktu Papua.  Saat itu saya berpikir akan kisah pengapdiannya kepada generasi intan jaya yang masih kaku dan masih dalam kegelapan, sehingga saya menyucurkan air mata sambil berkata; Selamat Jalan Guru-Ku.
Saya mengenang kisahnya yang begitu luar biasa, kisahnya dalam memberikan terang kepada generasinya di balik bukit, kali dan sungai agar generasinya kedepan dapat menjadi manusia yang berguana bagi Gereja, Masyarakat Bangsa dan Negara. 

Almarhum Guru Petrus Abugau selama beberapa tahun mengapdi di tanah Tumpah Darahnya, SD YPPK Santo Fransiskus Xaverius Titigi intan jaya sebagai Kepala Sekolah dan di pindahkan ke SD Kulapa sebagai Kepala Sekolah. Dia masih status kepala sekolah Kulapa, namun Tuhan Allah telah memanggilnya, Guru Petrus Abugau orangnya suka menghibur, bercanda, dan terbuka terhadap siapa saja, sehingga Almarhum ini mempunyai banyak teman dan kenalan. Almarhum ini mempunyai rencana untuk kembali mengapdi di daerahnya Dugisiga Joambili sebagai kepala sekolah di SD yang baru di bagun tahun 2014 itu, namun Guru Petrus Abugau telah pergi kepada Tuhan Allah yang memberikan Hidup. 

Selamat Jalan Guru-Ku, saya akan mengenang Pengapdian-mu kepada Generasi-Ku secara Khusus generasi Joani dan Secara umum Gerenasi Intan Jaya-Papua dan saya tetap meng-ingat kata-kata-mu; “Saya Akan Kembali Ke Daerah Saya Dugisiga-Joambili Untuk Jadi Kepala Sekolah Di Sana ”. Selamat Jalan Guru-Ku Semoga kata-kata-Mu di Dengar dan Jawab oleh Tuhan Allah agar Dugisiga-Joambili bisa ada penganti-mu.