BEBES DAN KEBEBASAN

Mari Kita Lakukan PEMULIHAN
Bebas adalah suatu kata yang selalu didiskusikan, dituntut dan diperjuangkan perwujudannya oleh manusia dalam seluruh kehidupannya. Hal ini bersumber dari kesadarannya sendiri bahwa ia belum “BEBAS” dan belum juga memiliki “KEBEBASAN”. Manusia tampaknya sedang kelaparan dan kehausan serta Rindu akan “KEBEBASAN”. Sementara itu, ia berharap pada suatu saat akhirnya terpenuhi juga kerinduannya.


Perwujudan kebebasan manusia dalam memproses bentuk diri, lebih diarahkan kepada “KEBAIKAN DAN KEBAHAGIAAN” BAIK untuk diri sendiri maupun demi kepentingan orang lain, Kita bebes jika kita bertumbuh dan berkembang dalam pengertian serta penghayatan akan yang baik dan memiliki kemampuan internal untuk mencintai yang baik itu.


Kebebasan dalam kenyataan-nya suatu yang Pribadi yang Tumbuh dan Berkembang “Dari Dalam Diri Pribadi Manusia Itu Sendiri”. Keunikan dan Keaslian manusia menjadi tampak dalam segalah Aktivitasnya dimana “MANUSIA DAPAT SALING MEMEBERI DAN MENERIMA” dengan bebas dan bertanggung jawab dalam komunikasi antara pribadi yang aktif dan kreatif. Hal ini berfaedah untuk mengembangkan keutuhan pribadinya secara ”JUJUR “ dan Apa Adanya.

Manusia berkembang kearah kesempurnaan dalam dan melalui jalur Kebebasan yang bertanggung jawab, Penuh Kesadaran Merupakan tanda nyata keagungan dan keluhuran Martabat Manusia. Olehnya ia memiliki kesanggupan untuk bertindak dan menetukan sikapnya terhadap Tujuan perbuatannya sendiri berdasarkan pikiran, perasaan dan kemauan. Hal ini memang penting sejau tidak bertentangan dengan nilai luhur kebebasan yang kreatif, Yang diterima dari TUHAN ALLAH Sendiri.

Aspek ini, manusia tampaknya selalu berada dalam usaha menciptakan sesuatu yang baru dan berfaedah bagi perkembangan diri secara berkesinambungan. Dibalik penghayatan kebebasan Manusia sebagai makluk yang bebas tetapi terbatas. ini kenyataan yang tidak dapat disangkal kebenarnnya, karena memang setiap manusia memilikinya dan mengalaminya dalam usaha mewujudkan dirinya secara utuh dan paripurna.

Dari sebab itu sebagai jalan keluar, personalitas manusia itu harus diintegrasikan dengan individualitasnya. Kalau demikian, maka manusia dapat menampilkan dirinya sebagai pribadi yang integral dan sepenuhnya tanpa perbedaan nilai hidup dalam segala aspek kehidupan. Terutama untuk menetukan nasibnya sendiri sebagai Manusia yang Bermartabat dan menyerupai TUHAN YESUS.

Manusia “BEBAS DAN MEMILIKI KEBEBASAN” Apabila Manusia Dapat Menetukan Sendiri Tujuan-Tujuannya Dan Apa Yang Dilakukannya, Dapat Memilih Antara Kemungkinan-Kemungkinan Yang Tersedia Baginya, Tidak Dipaksa Atau Terikat Untuk Membuat Sesuatu Yang Akan Dipilihnya Ataupun Dicegah Dari Berbuat Apa Yang Dipilinya Sendiri, Oleh Kehendak Orang Lain, Negara Atau Kekuasaan Apapun. Setiap Manusia Dimuka Bumi Ini Memiliki Kesempatan Dan Kemungkinan Untuk Berbuat Apa Saja Sesuka Hatinya Tanpa Dihalangi Atau Dibatasi KEBEBASAN-NYA.

Dia Tidak Dimanipulasi Begitu Saja Oleh Siapa pun Dalam Situasi Dan Kondisi Manapun, Dengan Cara Apa Pun, Seperti Paksaan Atau Berupa Tekanan Mapun Sikap Hidup Sewenang-Wenang, Karena Kebebasan Merupakan Suatu ”PENGAKUAN” Atas Kebenaran.

“Kebenaran” Bukan Datang Dari Orang Lain Atau Segala Sesuatu,Tetapi “Kebenaran”Berasal Dari Diri Tiap-Tiap Diri Kita ,Yang Besumber Dari Sang Pencipta Langit Dan Bumi Dan Yang Memberi NAFAS Kepada Segala Makluk di Muka Bumi Ini, Yakni TUHAN ALLAH.

Analisis Kami Menyimpulkan Bahwa Realitas Sejarah Kita, Kenyataan Papua, Merupakan Kenyataan Utama Dunia Ini, Kenyataan Yang Paling Umum, Yang Secara Mendasar Ditandai Dan Dimenangkan Oleh Dominasi Ketidakbenaran Atas Kebenaran, Ketidakadilan Atas Keadilan, Penindasan Atas Kebebasan, Kemiskinan Atas Kelimpahan, Kesimpulannya Dominasi Kejahatan Atas Kebenaran dan Kebaikan. (TauuHilaiioo)

Sumber: Dari Berbagai Sumber