Alkitab adalah
"firman kebenaran"
Tahukah Anda apa
sebutan bagi firman di dalam Perjanjian Baru? Ia disebut "firman
kebenaran." Setiap orang yang tidak memberitakan kebenaran berarti tidak memberitakan
firman. Ibrani 5:13 berkata bahwa, "Mereka yang tidak dewasa tidak
terlatih di dalam 'firman kebenaran'. Di dalam 2 Timotius 3:16, Paulus berkata
bahwa firman melatih kita di dalam kebenaran.
Seorang
Kristen adalah "budak (hamba) kebenaran"
Di dalam Roma
6:18, Paulus menyatakan, "Kamu telah menjadi budak atau hamba
kebenaran". Yang dimaksudkan Paulus adalah jika Anda bukan budak
kebenaran, maka Anda bukan orang Kristen. Jika Anda tidak memiliki kebenaran,
maka Anda bukan orang Kristen, tidak peduli iman jenis apa yang Anda akui.
Hal yang sama
terdapat di 2 Korintus 11:15 di mana Paulus berkata, Jadi bukanlah suatu hal
yang ganjil, jika pelayan-pelayannya (Setan) menyamar sebagai-pelayan-pelayan
kebenaran untuk menipu orang-orang Kristen. Dan di sana, dia menyatakan
dengan sangat gamblang bahwa seorang pengabar firman Allah bukanlah seorang
pengabar sama sekali jika dia bukan hamba kebenaran. Jadi, untuk bisa menyusup
ke dalam Gereja, setan juga akan menipu umat dengan menampilkan dirinya secara
ini. Bahkan setan memahami pesan kebenaran secara lebih baik ketimbang sebagian
besar orang Kristen. Dia tahu bahwa dia juga harus menunjukkan kecenderungan
pada kebenaran, seperti orang-orang Farisi, jika dia ingin menyusup ke dalam
gereja. Dia lebih memahami Alkitab dibandingkan kebanyakan orang Kristen.
Orang
Kristen sejati adalah kebenaran
Selanjutnya, saya
ingin agar Anda mengalihkan perhatian pada satu ayat yang sangat menusuk, 2
Korintus 5:21, yang memberitahu kita mengapa Yesus mati. Dia yang tidak mengenal
dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa (yaitu menjadi korban penebus dosa)
karena kita, - untuk apa? Supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah
(become the righteousness of God atau menjadi kebenaran dari
Allah). Sungguh kata-kata yang penuh kuasa! Mengapa Yesus mati? Mengapa Allah
mengirimkan Yesus ke dunia? Supaya Yesus menjadi korban penebus dosa; Dia yang
tidak mengenal dosa menjadi penebus dosa. Yesus mati supaya kita bisa menjadi
kebenaran dari Allah. Saya harap Anda memperhatikan hal ini: bukan supaya kita
memiliki kebenaran. Apakah Paulus berkata, "Supaya kita bisa memiliki
kebenaran dari Allah? Tidak. Kita selalu saja berbicara tentang hal,
"Memperoleh kebenaran dari Allah"; tak ada hal semacam itu yang bisa
kita miliki. Kita menjadi kebenaran dari Allah. Siapa
kita, dan bukannya apa yang kita miliki, yang menentukan keselamatan
kita.
Kebenaran bukan
sekadar sesuatu yang diberikan kepada Anda sebagai sebuah paket, di mana Anda
bisa mendapatkannya sambil meneruskan hidup di dalam dosa, seperti yang sering
kali diajarkan. Tak peduli hidup macam apa yang Anda jalani. Padahal itu adalah
hal yang sangat menentukan. Kebenaran bukanlah hadiah yang bisa Anda kantongi
seperti paspor. Lalu di hari akhir, saat Anda pergi ke Surga, tak peduli
seberapa jauh kehidupan Anda di dalam dosa, Anda cuma perlu mengeluarkan paspor
ini dan berkata, "Lihatlah, aku memiliki kebenaran ini sebagai
hadiah." Tak ada hal semacam itu. Kebenaran bukanlah hadiah yang bisa Anda
lambai-lambaikan sambil berkata, "Lihat, aku mendapat hadiah dari
Allah!"
Anda harus menjadi
kebenaran dari Allah atau Anda tidak akan memiliki kebenaran dari
Allah. Itulah ajaran Paulus. Itulah ajaran Tuhan. Ini hal yang sangat penting
untuk kita pahami. Jangan mengira bahwa Anda bisa mengantongi kebenaran sebagai
suatu hadiah. Jangan berpikir bahwa Anda telah dinyatakan benar oleh Kristus
dan selanjutnya Anda bisa mengantonginya sebagai sebuah kado. Dan Anda terus
menjalani hidup yang penuh dosa dan tetap akan dapat sampai ke surga.
Tak mengherankan
jika "orang-orang Kristen" banyak yang hidup dalam dosa. Mereka
mengira bahwa kebenaran bukanlah hal yang penting. Itu bukanlah ajaran Paulus.
Paulus berkata bahwa Yesus telah mati bagi kita supaya kita bisa menjadi
kebenaran dari Allah. Ini adalah pernyataan yang sangat kuat. Dia menyatakan
bahwa kita menjadi ekspresi atau ungkapan dari kebenaran Allah di dunia. Paulus
sedang menyatakan hal yang sama dengan yang disampaikan Yesus Kristus-Kamu
adalah terang dunia; Anda menjadi terang bagi dunia. Dia tidak berkata,
"Suatu hari nanti, kami harap kamu menjadi terang" atau "Aku
sangat menyarankan bahwa kamu seharusnya menjadi terang sekalipun sekarang ini
kamu belum menjadi terang."
Orang Kristen
macam apakah yang sedang kita bicarakan ini? Orang Kristen sejati adalah
kebenaran. Dia adalah kebenaran karena Roh Kudus telah masuk ke dalam hidupnya
dan mengubah dia dan menjadikannya manusia baru. Kemanapun dia pergi, dia
adalah pernyataan kebenaran dari Allah. Dan kebenaran itu adalah kebenaran dari
Allah, bukan kebenaran saya. Saya tidak membuat ciptaan baru dari diri saya
sendiri. Itu sebabnya mengapa kita menyebutkan hal itu sebagai kasih karunia
Allah, kuasa Allah. Dia menjadikan saya manusia baru. Saya tidak punya hak
untuk bermegah. Bukan saya yang menciptakan manusia baru. Jika saya hidup
benar, itu karena Allah telah membuat saya menjadi benar oleh Roh yang telah
diberikan-Nya kepada saya. Itulah kekristenan yang indah!
Saya tidak perlu
berulang-ulang meminta maaf dan berkata, "Maafkan saya karena saya menjadi
orang Kristen macam ini. Saya orang jahat. Bersabarlah pada saya. Allah masih
belum selesai membentuk saya. Saya baru menjadi Kristen selama 25 tahun."
Berapa lama lagi Anda ingin menjadi orang Kristen sebelum Anda berhenti meminta
maaf atas kekristenan Anda? Allah-lah yang menjadikan kita benar, dan jika kita
tidak menjadi benar, apakah itu menjadi kesalahan Allah? Atau itu menjadi
kesalahan Anda, karena Anda tidak menempatkan diri Anda di dalam tangan Allah
agar Dia dapat membentuk Anda, supaya Dia bisa menaruh Roh di dalam diri Anda?
Jika Anda terus
meminta maaf, bisa berarti Anda sedang mengatakan bahwa Allah tidak bekerja
cukup baik dalam menjadikan Anda ciptaan baru, atau mungkin Anda sedang mengaku
bahwa Anda sama sekali bukan Kristen karena Anda tidak mau membiarkan Dia
menjadikan Anda ciptaan baru. Mana yang benar? Tentunya karena Anda yang tidak
membiarkan Dia menjadikan Anda ciptaan yang baru. Allah tidak perlu meminta
maaf atas pekerjaan-Nya, ketika Dia membuat seseorang menjadi ciptaan baru,
orang itu akan benar-benar menjadi ciptaan baru!
Perhatikan
pekerjaan Allah. Semuanya sangat bagus. Di Kejadian, kita baca bahwa Dia
melihat pada apa yang telah diciptakan-Nya, dan semua itu bagus. Semuanya
bagus. Allah tidak menyesal atas hasil pekerjaan-Nya. Kitalah yang mengacaukan
semuanya. Saya memohon kepada Allah agar kita menjadi jemaat yang benar. Jemaat
yang menyatakan kepada dunia bahwa Yesus telah mati bagi kita dan kematian-Nya
tidak sia-sia, karena kita mengungkapkan kebenaran Allah di dalam dunia ini.
Biarlah Allah mengubah jemaat ini. Biarlah Allah mengubah setiap dari kita
menjadi jenis orang Kristen yang sesuai dengan tujuan kematian Yesus.
Sumber: http//:www.
Cahayapengharapan.Org