Matius 10:16-25
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Yesus juga akan menunjukkan mukjizat
lainnya: semakin dimangsa akan semakin bertambah jumlah domba. Hal itulah yang
disaksikan oleh Kekaisaran Roma. Mereka tak dapat mempercayai apa yang mereka
saksikan! Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk menjelajahi seluruh kekaisaran
Roma yang merupakan kerajaan terbesar di dunia saat itu dengan angkatan perang
yang tak terkalahkan. Pasukan Roma memperoleh kemenangan di mana-mana. Para
serigala ini tidak terkalahkan oleh siapapun. (Lambang kota Roma adalah gambar
seekor serigala yang sedang menyusui beberapa bayi.)
Dan Yesus mengutus domba-domba itu
ke tengah-tengah serigala. Kekaisaran Roma memang mampu untuk membinasakan domba-domba
itu. Mereka membunuh banyak orang Kristen akan tetapi mukjizat terus terjadi.
Semakin banyak domba (orang Kristen) yang mereka bunuh, semakin meningkat
jumlah domba. Kemudian dunia melihat keajaiban! Serigala tunduk kepada domba,
pada abad ke-4, kaisar Roma, Konstantin, menyerahkan pedangnya pada Gereja dan
berkata bahwa Gereja telah menaklukkannya. Serigala dikalahkan oleh domba!
Pernahkah Anda mendengar hal yang seajaib itu? Begitu banyak serigala yang
diubah oleh kuasa Allah dan menjadi domba. Gereja mula-mula tidak pernah
mengangkat pedang melawan Kekaisaran Roma. Akan tetapi, Gereja mengalahkan
Kekaisaran Roma dalam waktu 300 tahun, hal yang tidak dapat dicapai oleh musuh
duniawi Roma. Bukankah ini suatu hal yang istimewa?
Kebodohan Allah lebih cerdik dari
kepandaian manusia
Apakah Anda pikir ajaran Yesus itu
suatu kebodohan? Dengarlah ucapan dari rasul Paulus di dalam 1 Korintus 1:25.
Di sana dia berkata, "Yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari
pada manusia." Apakah Anda pikir bahwa Allah itu sangat bodoh? Nah,
kebodohan-Nya jauh lebih cerdik daripada kepandaian Anda. Saya bermegah di
dalam Injil justru karena ia adalah sesuatu hal yang tak pernah terbayangkan
oleh manusia. Injil adalah sesuatu yang tak mungkin diciptakan oleh manusia
karena tak mungkin terlintas di dalam benak manusia untuk mengerjakan hal
tersebut dengan cara ini. Tak ada satu manusia pun di dunia ini yang mau
membayangkan akan melakukan apa yang Tuhan lakukan. Tak satu manusia pun yang
bermimpi untuk mengutus domba ke tengah-tengah serigala untuk menaklukkan para
serigala itu. Jika Anda punya mata untuk melihat, maka Anda bisa melihat bahwa
Injil itu berasal dari Allah; bahwa manusia tak akan pernah berpikir seperti
itu karena baginya hal itu adalah mustahil untuk menjalankan hal ini. Akan
tetapi, justru inilah yang Allah kerjakan, hal yang dinilai manusia sebagai
yang mustahil.
Orang Kristen berbeda dari orang
non-Kristen seperti domba berbeda dari serigala
Inilah ajaran Yesus: orang Kristen
berbeda dari orang non-Kristen seperti domba berbeda dari serigala. Akan tetapi
ada yang berkata bahwa menjadi orang Kristen hanya sekadar masalah menerima
kasih karunia dari Allah. Tidak ada perbedaan yang mendasar dengan orang
non-Kristen. Ini adalah suatu penyangkalan terhadap ajaran Yesus. Dia berkata,
"Dulu kamu adalah serigala tetapi sekarang Aku telah mengubahmu: kamu
telah menjadi manusia baru; kamu telah menjadi domba." Tak ada penjelasan
yang lebih tepat untuk menggambarkan sistem duniawi ini selain dari menggambarkannya
memakai istilah gerombolan serigala.
Saya tidak punya waktu untuk
menjelaskan tentang masyarakat serigala, akan tetapi jika Anda membaca artikel
dari ensiklopedia tentang serigala, Anda akan tertegun melihat kemiripan di
antara masyarakat manusia dan kehidupan kelompok serigala. Anda akan melihat
bahwa serigala, sama seperti manusia, bekerja secara berkelompok. Mereka bukan
makhluk individual. Mereka senang mengelompok; mereka senang berkumpul bersama.
Kekuatan mereka terletak pada kelompok. Dan di dalam kelompok ini, ada seekor
serigala yang menjadi pemimpin. Bagaimana Pemimpin itu dipilih? Dia harus
bertarung untuk membuktikan bahwa ia serigala yang paling kuat, paling licik
dan paling agresif di dalam kelompok itu.
Jadi kita melihat bahwa hal itu
mirip dengan masyarakat kita, ada yang berkuasa dan ada yang harus tunduk. Nah,
serigala tidak selalu saling membunuh. Mereka bergabung dalam kelompok mereka
untuk melawan kelompok yang lain, sama seperti manusia, bangsa melawan bangsa.
Dalam semua aspek ini, mereka sangat mirip dengan manusia duniawi.
Namun ketika kita sudah menjadi
Kristen, Yesus mengubah karakter kita. Dari karakter serigala yang egois dan
agresif, kita diubah menjadi karakter domba yang lemah lembut dan mengasihi.
Kita menjadi serupa dengan Anak Domba Allah. Yesus selalu digambarkan sebagai
Anak Domba Allah karena Dia adalah Pribadi yang lemah lembut dan memberi diri.
Hal lain yang perlu kita perhatikan
lagi adalah bahwa perubahan ini dikerjakan oleh kuasa Allah. Anda tidak akan
bisa mengubah karakter seseorang tanpa kuasa Allah. Itulah kemuliaan Injil. Ia
tidak sekadar menyuruh Anda untuk menjadi religius, menjadi baik dan
sebagainya, akan tetapi Injil memberitahu kita bahwa kita akan diubah oleh
kuasa Allah.
Memang mudah menyuruh orang menjadi
orang yang baik dan ramah, tetapi jika itu bukan wataknya, ia tidak akan dapat
melakukannya. Sama halnya dengan memberitahu seorang narapidana yang berada di
dalam penjara, yang telah merampok dan membunuh, "Kamu tidak seharusnya
melaukan semua itu." Nasehat ini tidak ada gunanya buat dia. Hanya jika
penjahat itu diubah baru dia dapat menjadi orang yang baik. Percuma saja
memberi dia banyak nasehat. Saya kenal seorang penjahat di New York. Saya
melihat bagaimana dia diubahkan secara total dan menjadi manusia baru. Jika
Anda mendengar penjahat itu menyampaikan kesaksiannya, Anda akan berkata,
"Tuhan, sungguh ajaib jalan-Mu! Serigala berubah menjadi domba!"
Namun sebelum Anda bisa diubah, Anda
sendiri harus punya hasrat untuk diubah. Ada banyak orang yang mencintai cara
hidup serigala. Mereka senang berkeliling menggigit orang; hal itu menyenangkan
mereka dan mereka menikmatinya. Jika mereka sendiri yang digigit, jelas mereka
tidak suka itu. Akan tetapi memang banyak orang yang sangat mirip dengan
serigala dan nyaman dalam sifat serigala mereka itu.
Siapa yang dapat menikmati keadaan
menjadi domba? Setiap orang menginjak kepala Anda. Jika Anda punya taring yang
tajam, Anda akan berkata, "Kalau kamu gigit aku, akan kutunjukkan seberapa
tajam taringku. Panjangnya sekitar dua inci. Kalau kamu ganggu aku, akan
kutunjukkan kekuatanku." Namun domba, hewan malang ini tidak bisa berbuat
seperti itu! Tidak. Aku tidak mau menjadi domba. Sama sekali tidak ada
pertahanan! Setidaknya sebagai serigala aku punya dua taring. Kalau aku menjadi
orang Kristen, aku akan kehilangan taringku! Apa yang akan terjadi jika aku
menjadi domba? Jadi, kita semua lebih suka menjadi serigala.
Mengapa kita ingin berubah? Menurut
Anda, apakah alasannya? Saya mendapati bahwa sebelum kita melihat kemuliaan
Allah dalam rupa Yesus Kristus, kita tak akan pernah mau berubah. Sebelum saya
melihat pesona Yesus, saya sangat senang menjadi serigala. Namun ketika saya
melihat Anak Domba Allah di dalam pesona-Nya, dan ketika saya melihat wajah
serigala saya di cermin, dengan taring-taring besar dan panjang yang mencuat
keluar, saya benar-benar merasa malu dengan taring-taring saya itu. Taring saya
begitu jelek. Dan saya melihat betapa cantiknya Anak Domba itu.
Anak Domba memiliki kuasa yang besar
Mungkin Anda akan berkata,
"Baiklah, kedengarannya bagus. Tetapi yang kita bicarakan ini bukan
masalah kecantikan. Ini masalah kekuatan." Jika demikian halnya, maka Anda
masih belum memahami kuasa Anak Domba. Kita akan melihatnya sebentar lagi.
Mari kita perhatikan kata-kata luar
biasa di dalam Wahyu 17:14 yang menyebutkan, "...Anak Domba akan
mengalahkan mereka..." Kita melihat kuasa Anak Domba. Tahukah Anda
kuasa Anak Domba?
Wahyu pasal 17 berbicara tentang
beberapa binatang yang sangat mengerikan, binatang yang sangat besar kuasanya.
Binatang-binatang yang mengerikan itu melambangkan negara-negara yang sangat
berkuasa. Lalu ada juga Anti-Kris, tokoh yang sangat berkuasa. Para musuh,
binatang-binatang yang sangat kuat ini, ditaklukkan oleh Anak Domba. Itu
berarti bahwa menjadi anak domba itu bukanlah menjadi lemah tanpa kekuatan.
Menjadi anak domba berarti memiliki kuasa Allah di dalam hidup Anda. Inilah
poin yang harus Anda pahami. Serigala melambangkan kekuatan duniawi, kuasa
duniawi, kuasa Roma, kekuatan pedang, kekuatan senjata. Itulah kekuatan
duniawi. Serigala melambangkan kekuatan semcam itu.
Tetapi domba mewakili kuasa Allah di
dalam dunia. Hal inilah yang tidak disadari oleh mereka. Jadi pilihannya adalah
apakah Anda mau memiliki kuasa duniawi atau kuasa Allah. Domba itu sangatlah
berkuasa. Anda sekarang dapat mengerti mengapa Yesus berkata, "Aku
mengutusmu sebagai anak-anak domba ke tengah-tengah serigala." Namun kita
yang duniawi berkata, "Tidak ada harapan menang! Ini tindakan yang
mustahil!" Memang mustahil jika dilihat dari sudut pandang manusia.
Tetapi Yesus berkata, "Aku
memberimu kuasa." Apakah Anda memperhatikan hal itu di saat kita membaca
Matius 10:27? Dia memberi mereka kuasa yang maha besar. Dia melengkapi mereka
dengan kuasa untuk menyembuhkan di ayat 8. Dia memberi mereka kuasa mengatasi
kuasa setan-setan. Dia berkata, "Aku memberimu kuasa yang mengatasi kuasa
musuh." Bahkan kuasa untuk membangkitkan orang mati! Itulah kuasa Allah,
bukan kuasa manusia. Anda adalah anak domba dan Anda baru bisa memiliki kuasa
itu jika Anda menjadi anak domba.
Selama Anda masih serigala, Allah
tidak akan pernah memberi Anda kuasa-Nya. Tetapi jika Anda bersedia menjadi
domba, Dia akan melengkapi Anda dengan kuasa-Nya. Jadi ini bukanlah domba-domba
yang berkeliaran tanpa arah di tengah-tengah serigala. Mereka itu adalah
domba-domba Allah dan kuasa Allah ada pada mereka. Dan Allah menjaga mereka.
Itu sebabnya mengapa di akhir bagian ini dikatakan bahwa bahkan rambut di
kepala Anda terhitung di hadapan-Nya. Allah menjaga Anda. John Chrysostom,
pengajar besar di gereja mula-mula berkata, "Tuhan adalah Gembala dan
Gembala memimpin domba, bukannya serigala." Jika Anda masih serigala, Dia
bukanlah Gembala Anda. Hanya jika Anda adalah domba maka Dia menjadi Gembala Anda.
Kekristenan bukanlah tempat pelarian
Perhatikanlah poin yang lain lagi:
Yesus berkata, "Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah
serigala." Bukan sekadar ke sekitar tempat tinggal serigala, melainkan
Anda diutus langsung ke tengah-tengah serigala. Menjadi seorang Kristen
bukanlah semacam pelarian. Jika Anda berpikir bahwa menjadi orang Kristen itu
adalah semacam pelarian dari masalah-masalah Anda di dunia, maka Anda datang ke
tempat yang salah.
Tempat bagi orang Kristen bukan
ketika Anda duduk di gereja terisolasi dari dunia luar, atau ketika Anda sedang
dalam kelompok persekutuan Anda. Anda baru berfungsi sebagai orang Kristen
ketika Anda berada di kampus atau di kantor Anda. Di sanalah Anda mulai
berfungsi sebagai orang Kristen. Anda baru berfungsi sebagai orang Kristen
ketika Anda berada di tengah-tengah musuh; bukannya di tengah-tengah para
kawan. Tidak mudah menjadi orang Kristen.
Apa artinya menjadi domba?
Seperti apa karakter domba itu?
Domba, seperti yang Anda ketahui, dipersembahkan sebagai korban persembahan.
Mengapa Yesus disebut sebagai Anak Domba Allah? Karena Dia akan mempersembahkan
diri-Nya sebagai korban penebus dosa dunia. Mengapa kita disebut domba seperti
Dia? Karena Anda dan saya akan dikorbankan. Kita semua, akan dikorbankan jika
kita ingin berfungsi sebagai orang Kristen.
Siapkah Anda menjadi korban
persembahan? Jangan menjadi domba kalau Anda tidak mau dikorbankan. Domba
memang hewan korban. Adakah orang yang berkata bahwa menjadi orang Kristen itu
mudah? Jika saya tidak mau dijadikan korban, maka saya tidak akan mau
membuang-buang waktu saya dengan menjadi orang Kristen. Karena saya hanya akan
menjadi pengunjung gereja saja. Saya hanya akan menjadi orang yang religius
saja. Saya hanya akan menjadi salah satu orang religius penganut salah satu
agama di dunia. Itu bukanlah panggilan yang Yesus berikan kepada kita.
Perhatikanlah baik-baik untuk apa Yesus memanggil kita. Dia memanggil kita
untuk menjadi domba. Tanyakanlah pada diri Anda: apa yang akan terjadi pada
domba-domba yang pergi ke tengah-tengah kawanan serigala? Kebanyakan dari
mereka akan mati.
Beberapa dari antara kita memang
bersedia untuk mati. Beberapa dari antara kita, seperti Paulus, bersedia untuk
dikorbankan sebagai persembahan. Dan kematian kita terjadi lewat berbagai macam
cara. Kita tidak sekadar mati secara jasmani. Lagi pula, tidak ada yang
istimewa dengan hal tersebut. Kita semua akan mati, Kristen atau non-Kristen.
Jadi menghadapi kematian bukanlah suatu kemuliaan yang besar. Yang penting
adalah kesediaan untuk mati bagi Dia bukan hanya secara jasmani. Bagaimanapun
juga, mati lebih mudah ketimbang menjalani hidup sebagai persembahan yang
hidup.
Pikirkan tentang hidup sebagai
persembahan yang hidup, yaitu hidup di tengah-tengah serigala. Hanya diperlukan
satu atau dua detik bagi domba tersebut untuk mengalami kematian.
Serigala-serigala itu hanya perlu menggigit leher Anda dan memutuskan urat nadi
Anda, maka berakhirlah semuanya! Akan tetapi hidup sebagai domba di
tengah-tengah serigala, setiap kali Anda menoleh maka yang Anda lihat adalah
serigala lain yang sedang memelototi Anda, setiap saat Anda merasa seolah-oleh
taring mereka siap menghunjam, saya pikir hidup bagi Kristus jelas lebih berat
ketimbang mati bagi Kristus. Banyak dari antara kita yang akan berhasil menjadi
martir, akan tetapi tidak akan banyak yang berhasil hidup bagi Kristus. Dan apa
yang menjadi panggilan Yesus bagi kita adalah menjalani hidup yang penuh
pengorbanan sebagai seorang murid, di mana kita bersedia untuk pergi ke dunia
dengan dilengkapi oleh kuasa-Nya tetapi juga dengan kesiapan untuk menderita.
Kita harus menerima konsekuensi
berada di tengah dunia sebagai domba
Sekarang perhatikanlah bahwa tidak
disebutkan bahwa Tuhan berjanji untuk melepaskan kita dari penderitaan dan
kematian. Dia tidak menjanjikan hal itu. Namun hal yang memalukan adalah ketika
seorang Kristen mengalami penderitaan, ia akan mengeluh dan menggerutu.
Orang-orang ini sangat memalukan Gereja Kristus! Mereka menggerutu mengapa
Allah berlaku seperti itu kepada mereka, mengapa keluarga mereka tidak
sejahtera, mengapa neneknya sakit-sakitan dan sebagainya. Mereka adalah noda
bagi Gereja! Perhatikanlah ajaran Tuhan. Tak sekalipun Dia menjanjikan untuk
menyelamatkan domba-domba-Nya dari penderitaan dan kematian. Malah Dia berkata,
"Kamu akan menderita. Aku mengutus kamu untuk menderita. Dan beberapa dari
antara kamu akan mati." Malahan, Dia menyampaikan hal itu lebih dari
sekali.
Di dalam Lukas 21:16 Dia berkata,
"...dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh." Dia
menyampaikan kepada mereka secara gamblang. Dia berkata, "Aku tidak akan
menyembunyikan kebenaran darimu. Aku mengutus kamu untuk menderita. Jika kamu
tidak mau menderita, jangan jadi murid-Ku." Inilah alasan mengapa Dia
sering berkata di dalam pengajaran-Nya, Barangsiapa tidak memikul salibnya
dan mengikut Aku, dia tidak dapat menjadi muridKu. "Aku beritahu yang
sebenarnya kepadamu. Kalau kamu tidak mau memikul salibmu, kalau kamu tidak mau
menderita; jikamu tidak bersedia mati, kamu tidak dapat menjadi muridKu."
Dan ketika penderitaan itu datang, Dia tidak menjanjikan untuk mengeluarkan
Anda dari penderitaan itu.
Jika saya berdiri di depan regu
tembak, Tuhan tidak berkata, "Aku akan menyuruh malaikat berdiri
menghadang peluru-peluru itu agar tidak mengenaimu." Sudah pasti,
peluru-peluru itu akan menembus tubuh saya, dan saya siap untuk itu. Jika saya
tidak siap untuk itu, maka saya, tidak akan menjadi orang Kristen, saya tidak
mau menjadi orang Kristen gampangan. Saya tidak mau menjadi 50% Kristen, karena
Allah tidak menerima orang Kristen semacam itu, jadi saya tidak mau
membuang-buang waktu. Pilihannya adalah semua atau tidak sama sekali.
Demikianlah, Allah tidak berjanji
untuk melepaskan saya dari kematian. Jadi jika saya menjadi orang Kristen dan
saya menjadi domba, saya akan berangkat dengan kesadaran bahwa penderitaan akan
menimpa saya dan saya bersedia menerimanya. Nah, ucapan Yesus ini ditujukan
bukan hanya kepada yang 12 orang dan bukan juga hanya kepada yang 72 orang itu,
tetapi kepada semua murid-Nya. Sabda yang sama Dia sampaikan kepada semua
murid-Nya, "Pikullah salibmu dan melangkahlah bersamaKu." Jadi kita
harus berangkat ke dunia ini sebagai domba.
Jangan takut menderita
Yesus berkata, "Jangan
takut" sebanyak tiga kali di ayat 26, 28 dan 31. Dia tahu bahwa
domba-domba akan ketakutan. Paulus berkata, "Apakah aku tidak lemah?"
Tentu saja saya lemah. Apakah saya tidak takut pada gigi-gigi serigala? Apakah
saya tidak takut nanti punggung saya dikoyak? Saya juga merasa kesakitan sama
seperti orang lain. Apakah saya tidak ketakutan ketika berhadapan dengan
moncong senjata? Akan tetapi Yesus berkata, "Jangan takut." Bukan
saja Dia tidak berjanji melepaskan mereka dari kematian, Dia juga menyuruh kita
untuk tidak takut. Di dalam ayat 28, "Dan
Janganlah Kamu Takut Kepada Mereka Yang Dapat Membunuh Tubuh, Tetapi Yang Tidak
Berkuasa Membunuh Jiwa." Jika Anda perlu merasa takut, maka
takutlah kepada Allah karena Dia dapat membinasakan tubuh dan jiwa di dalam
neraka. Janganlah takut pada kawanan serigala. Mereka bisa membinasakan tubuh
Anda dan tak lebih dari itu saja. Tetapi takutlah kepada Allah! Dia tidak
sekadar bisa membinasakan tubuh Anda, melainkan juga jiwa Anda. Itulah hal yang
akan terjadi pada para serigala. Dan segenap isi Alkitab mengingatkan kita
bahwa kita ini adalah domba-domba di tengah kawanan serigala.
Di dalam Kisah 14:22, rasul Paulus
mengingatkan para murid bahwa mereka harus melewati banyak kesukaran sebelum
masuk ke dalam Kerajaan Allah. Hal ini bukan karena Allah ingin agar kita
menderita atau karena Dia senang melihat kita menderita, melainkan karena
karakter dunia itulah yang membuat kita pasti menderita. Jadi ingatlah bahwa
bukan karena Allah ingin kita menderita atau Dia senang melihat kita menderita.
Dia berkata, "Seperti inilah dunia. Dunia ini adalah dunia para serigala.
Karena mereka adalah serigala dan kalian adalah domba, kalian telah diubah,
kalian akan menderita." Tetapi perhatikanlah hal ini: Apa tujuan dari
penderitaan kita? Inilah tugas mulia bagi kita! Tugas kita adalah menggenapkan
pekerjaan besar Allah di dunia. Dan satu-satunya cara bagi kita untuk
menyelesaikannya adalah dengan menjadi domba.
Bersediakah Anda menjadi domba yang
menderita?
Terakhir kita akan melihat bagaimana
Allah melakukan penaklukkan lewat domba-domba. Sama seperti ketika Allah
menaklukkan Kekaisaran Roma lewat Gereja, Dia juga akan menjungkir-balikkan
dunia ini melalui kita. Gereja akan menjungkirbalikkan dunia melalui
penderitaan dan kematian. Persis seperti yang Yesus katakan di dalam Yohanes
12:24, jika benih tidak mati, maka ia akan tetap sendiri saja, tetapi jika
benih itu mati, maka ia akan menghasilkan banyak buah. Demikianlah orang-orang
Roma menyiksa dan membunuh orang Kristen. Dan semakin banyak yang mereka bunuh,
semakin banyak yang menjadi Kristen. Mereka mendapati bahwa kuasa Allah sedang
diwujudkan melalui domba-domba itu.
Dan ada satu hal lagi. Paulus
berkata di dalam Filipi 3:10, "...dan persekutuan dalam penderitaan-Nya."
Dan di dalam Filipi 1:29, dia berkata, "Sebab kepada kamu dikaruniakan
bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk
Dia." Demikianlah, di dalam penderitaan kita beroleh persekutuan
dengan Yesus. Kemudian kita mengalami kuasa-Nya, yaitu kuasa Anak Domba. Ada
begitu banyak orang Kristen tanpa kuasa sekarang ini karena mereka masih belum
menjadi domba. Dan karena mereka masih belum menjadi domba, maka mereka belum
memperoleh persekutuan dengan Anak Domba. Anak Domba hanya bersekutu dengan
para domba, bukannya dengan serigala. Akibatnya para serigala tidak mengalami
kuasa Allah.
Di Filipi 3:10, Paulus berkata,
"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan
persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematian-Nya,." Bersediakah Anda menjadi korban persembahan?
Bersediakah Anda menjadi domba-Nya? Bersediakah Anda memikul salib Anda? Dengan
kata lain, bersediakah Anda menjadi orang Kristen, yaitu seorang murid sejati?
Jika bersedia, maka Anda akan mengalami kuasa ajaib dari Allah dan menjadi
alat-Nya, yaitu domba-Nya, untuk menaklukkan serigala. Itu adalah suatu
keajaiban yang besar!