SEMAKIN DIMANGSA SEMAKIN BERTAMBAH JUMLAH DOMBA




Matius 10:16-25

Khotbah oleh Pastor Eric Chang 

Yesus juga akan menunjukkan mukjizat lainnya: semakin dimangsa akan semakin bertambah jumlah domba. Hal itulah yang disaksikan oleh Kekaisaran Roma. Mereka tak dapat mempercayai apa yang mereka saksikan! Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk menjelajahi seluruh kekaisaran Roma yang merupakan kerajaan terbesar di dunia saat itu dengan angkatan perang yang tak terkalahkan. Pasukan Roma memperoleh kemenangan di mana-mana. Para serigala ini tidak terkalahkan oleh siapapun. (Lambang kota Roma adalah gambar seekor serigala yang sedang menyusui beberapa bayi.)
Dan Yesus mengutus domba-domba itu ke tengah-tengah serigala. Kekaisaran Roma memang mampu untuk membinasakan domba-domba itu. Mereka membunuh banyak orang Kristen akan tetapi mukjizat terus terjadi. Semakin banyak domba (orang Kristen) yang mereka bunuh, semakin meningkat jumlah domba. Kemudian dunia melihat keajaiban! Serigala tunduk kepada domba, pada abad ke-4, kaisar Roma, Konstantin, menyerahkan pedangnya pada Gereja dan berkata bahwa Gereja telah menaklukkannya. Serigala dikalahkan oleh domba! Pernahkah Anda mendengar hal yang seajaib itu? Begitu banyak serigala yang diubah oleh kuasa Allah dan menjadi domba. Gereja mula-mula tidak pernah mengangkat pedang melawan Kekaisaran Roma. Akan tetapi, Gereja mengalahkan Kekaisaran Roma dalam waktu 300 tahun, hal yang tidak dapat dicapai oleh musuh duniawi Roma. Bukankah ini suatu hal yang istimewa?

Kebodohan Allah lebih cerdik dari kepandaian manusia
Apakah Anda pikir ajaran Yesus itu suatu kebodohan? Dengarlah ucapan dari rasul Paulus di dalam 1 Korintus 1:25. Di sana dia berkata, "Yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia." Apakah Anda pikir bahwa Allah itu sangat bodoh? Nah, kebodohan-Nya jauh lebih cerdik daripada kepandaian Anda. Saya bermegah di dalam Injil justru karena ia adalah sesuatu hal yang tak pernah terbayangkan oleh manusia. Injil adalah sesuatu yang tak mungkin diciptakan oleh manusia karena tak mungkin terlintas di dalam benak manusia untuk mengerjakan hal tersebut dengan cara ini. Tak ada satu manusia pun di dunia ini yang mau membayangkan akan melakukan apa yang Tuhan lakukan. Tak satu manusia pun yang bermimpi untuk mengutus domba ke tengah-tengah serigala untuk menaklukkan para serigala itu. Jika Anda punya mata untuk melihat, maka Anda bisa melihat bahwa Injil itu berasal dari Allah; bahwa manusia tak akan pernah berpikir seperti itu karena baginya hal itu adalah mustahil untuk menjalankan hal ini. Akan tetapi, justru inilah yang Allah kerjakan, hal yang dinilai manusia sebagai yang mustahil.

Orang Kristen berbeda dari orang non-Kristen seperti domba berbeda dari serigala
Inilah ajaran Yesus: orang Kristen berbeda dari orang non-Kristen seperti domba berbeda dari serigala. Akan tetapi ada yang berkata bahwa menjadi orang Kristen hanya sekadar masalah menerima kasih karunia dari Allah. Tidak ada perbedaan yang mendasar dengan orang non-Kristen. Ini adalah suatu penyangkalan terhadap ajaran Yesus. Dia berkata, "Dulu kamu adalah serigala tetapi sekarang Aku telah mengubahmu: kamu telah menjadi manusia baru; kamu telah menjadi domba." Tak ada penjelasan yang lebih tepat untuk menggambarkan sistem duniawi ini selain dari menggambarkannya memakai istilah gerombolan serigala.
Saya tidak punya waktu untuk menjelaskan tentang masyarakat serigala, akan tetapi jika Anda membaca artikel dari ensiklopedia tentang serigala, Anda akan tertegun melihat kemiripan di antara masyarakat manusia dan kehidupan kelompok serigala. Anda akan melihat bahwa serigala, sama seperti manusia, bekerja secara berkelompok. Mereka bukan makhluk individual. Mereka senang mengelompok; mereka senang berkumpul bersama. Kekuatan mereka terletak pada kelompok. Dan di dalam kelompok ini, ada seekor serigala yang menjadi pemimpin. Bagaimana Pemimpin itu dipilih? Dia harus bertarung untuk membuktikan bahwa ia serigala yang paling kuat, paling licik dan paling agresif di dalam kelompok itu.
Jadi kita melihat bahwa hal itu mirip dengan masyarakat kita, ada yang berkuasa dan ada yang harus tunduk. Nah, serigala tidak selalu saling membunuh. Mereka bergabung dalam kelompok mereka untuk melawan kelompok yang lain, sama seperti manusia, bangsa melawan bangsa. Dalam semua aspek ini, mereka sangat mirip dengan manusia duniawi.

Namun ketika kita sudah menjadi Kristen, Yesus mengubah karakter kita. Dari karakter serigala yang egois dan agresif, kita diubah menjadi karakter domba yang lemah lembut dan mengasihi. Kita menjadi serupa dengan Anak Domba Allah. Yesus selalu digambarkan sebagai Anak Domba Allah karena Dia adalah Pribadi yang lemah lembut dan memberi diri.
Hal lain yang perlu kita perhatikan lagi adalah bahwa perubahan ini dikerjakan oleh kuasa Allah. Anda tidak akan bisa mengubah karakter seseorang tanpa kuasa Allah. Itulah kemuliaan Injil. Ia tidak sekadar menyuruh Anda untuk menjadi religius, menjadi baik dan sebagainya, akan tetapi Injil memberitahu kita bahwa kita akan diubah oleh kuasa Allah.
Memang mudah menyuruh orang menjadi orang yang baik dan ramah, tetapi jika itu bukan wataknya, ia tidak akan dapat melakukannya. Sama halnya dengan memberitahu seorang narapidana yang berada di dalam penjara, yang telah merampok dan membunuh, "Kamu tidak seharusnya melaukan semua itu." Nasehat ini tidak ada gunanya buat dia. Hanya jika penjahat itu diubah baru dia dapat menjadi orang yang baik. Percuma saja memberi dia banyak nasehat. Saya kenal seorang penjahat di New York. Saya melihat bagaimana dia diubahkan secara total dan menjadi manusia baru. Jika Anda mendengar penjahat itu menyampaikan kesaksiannya, Anda akan berkata, "Tuhan, sungguh ajaib jalan-Mu! Serigala berubah menjadi domba!"

Namun sebelum Anda bisa diubah, Anda sendiri harus punya hasrat untuk diubah. Ada banyak orang yang mencintai cara hidup serigala. Mereka senang berkeliling menggigit orang; hal itu menyenangkan mereka dan mereka menikmatinya. Jika mereka sendiri yang digigit, jelas mereka tidak suka itu. Akan tetapi memang banyak orang yang sangat mirip dengan serigala dan nyaman dalam sifat serigala mereka itu.
Siapa yang dapat menikmati keadaan menjadi domba? Setiap orang menginjak kepala Anda. Jika Anda punya taring yang tajam, Anda akan berkata, "Kalau kamu gigit aku, akan kutunjukkan seberapa tajam taringku. Panjangnya sekitar dua inci. Kalau kamu ganggu aku, akan kutunjukkan kekuatanku." Namun domba, hewan malang ini tidak bisa berbuat seperti itu! Tidak. Aku tidak mau menjadi domba. Sama sekali tidak ada pertahanan! Setidaknya sebagai serigala aku punya dua taring. Kalau aku menjadi orang Kristen, aku akan kehilangan taringku! Apa yang akan terjadi jika aku menjadi domba? Jadi, kita semua lebih suka menjadi serigala.
Mengapa kita ingin berubah? Menurut Anda, apakah alasannya? Saya mendapati bahwa sebelum kita melihat kemuliaan Allah dalam rupa Yesus Kristus, kita tak akan pernah mau berubah. Sebelum saya melihat pesona Yesus, saya sangat senang menjadi serigala. Namun ketika saya melihat Anak Domba Allah di dalam pesona-Nya, dan ketika saya melihat wajah serigala saya di cermin, dengan taring-taring besar dan panjang yang mencuat keluar, saya benar-benar merasa malu dengan taring-taring saya itu. Taring saya begitu jelek. Dan saya melihat betapa cantiknya Anak Domba itu.

Anak Domba memiliki kuasa yang besar
Mungkin Anda akan berkata, "Baiklah, kedengarannya bagus. Tetapi yang kita bicarakan ini bukan masalah kecantikan. Ini masalah kekuatan." Jika demikian halnya, maka Anda masih belum memahami kuasa Anak Domba. Kita akan melihatnya sebentar lagi.
Mari kita perhatikan kata-kata luar biasa di dalam Wahyu 17:14 yang menyebutkan, "...Anak Domba akan mengalahkan mereka..." Kita melihat kuasa Anak Domba. Tahukah Anda kuasa Anak Domba?
Wahyu pasal 17 berbicara tentang beberapa binatang yang sangat mengerikan, binatang yang sangat besar kuasanya. Binatang-binatang yang mengerikan itu melambangkan negara-negara yang sangat berkuasa. Lalu ada juga Anti-Kris, tokoh yang sangat berkuasa. Para musuh, binatang-binatang yang sangat kuat ini, ditaklukkan oleh Anak Domba. Itu berarti bahwa menjadi anak domba itu bukanlah menjadi lemah tanpa kekuatan. Menjadi anak domba berarti memiliki kuasa Allah di dalam hidup Anda. Inilah poin yang harus Anda pahami. Serigala melambangkan kekuatan duniawi, kuasa duniawi, kuasa Roma, kekuatan pedang, kekuatan senjata. Itulah kekuatan duniawi. Serigala melambangkan kekuatan semcam itu.

Tetapi domba mewakili kuasa Allah di dalam dunia. Hal inilah yang tidak disadari oleh mereka. Jadi pilihannya adalah apakah Anda mau memiliki kuasa duniawi atau kuasa Allah. Domba itu sangatlah berkuasa. Anda sekarang dapat mengerti mengapa Yesus berkata, "Aku mengutusmu sebagai anak-anak domba ke tengah-tengah serigala." Namun kita yang duniawi berkata, "Tidak ada harapan menang! Ini tindakan yang mustahil!" Memang mustahil jika dilihat dari sudut pandang manusia.
Tetapi Yesus berkata, "Aku memberimu kuasa." Apakah Anda memperhatikan hal itu di saat kita membaca Matius 10:27? Dia memberi mereka kuasa yang maha besar. Dia melengkapi mereka dengan kuasa untuk menyembuhkan di ayat 8. Dia memberi mereka kuasa mengatasi kuasa setan-setan. Dia berkata, "Aku memberimu kuasa yang mengatasi kuasa musuh." Bahkan kuasa untuk membangkitkan orang mati! Itulah kuasa Allah, bukan kuasa manusia. Anda adalah anak domba dan Anda baru bisa memiliki kuasa itu jika Anda menjadi anak domba. 

Selama Anda masih serigala, Allah tidak akan pernah memberi Anda kuasa-Nya. Tetapi jika Anda bersedia menjadi domba, Dia akan melengkapi Anda dengan kuasa-Nya. Jadi ini bukanlah domba-domba yang berkeliaran tanpa arah di tengah-tengah serigala. Mereka itu adalah domba-domba Allah dan kuasa Allah ada pada mereka. Dan Allah menjaga mereka. Itu sebabnya mengapa di akhir bagian ini dikatakan bahwa bahkan rambut di kepala Anda terhitung di hadapan-Nya. Allah menjaga Anda. John Chrysostom, pengajar besar di gereja mula-mula berkata, "Tuhan adalah Gembala dan Gembala memimpin domba, bukannya serigala." Jika Anda masih serigala, Dia bukanlah Gembala Anda. Hanya jika Anda adalah domba maka Dia menjadi Gembala Anda.

Kekristenan bukanlah tempat pelarian
Perhatikanlah poin yang lain lagi: Yesus berkata, "Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala." Bukan sekadar ke sekitar tempat tinggal serigala, melainkan Anda diutus langsung ke tengah-tengah serigala. Menjadi seorang Kristen bukanlah semacam pelarian. Jika Anda berpikir bahwa menjadi orang Kristen itu adalah semacam pelarian dari masalah-masalah Anda di dunia, maka Anda datang ke tempat yang salah.
Tempat bagi orang Kristen bukan ketika Anda duduk di gereja terisolasi dari dunia luar, atau ketika Anda sedang dalam kelompok persekutuan Anda. Anda baru berfungsi sebagai orang Kristen ketika Anda berada di kampus atau di kantor Anda. Di sanalah Anda mulai berfungsi sebagai orang Kristen. Anda baru berfungsi sebagai orang Kristen ketika Anda berada di tengah-tengah musuh; bukannya di tengah-tengah para kawan. Tidak mudah menjadi orang Kristen.

Apa artinya menjadi domba?
Seperti apa karakter domba itu? Domba, seperti yang Anda ketahui, dipersembahkan sebagai korban persembahan. Mengapa Yesus disebut sebagai Anak Domba Allah? Karena Dia akan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban penebus dosa dunia. Mengapa kita disebut domba seperti Dia? Karena Anda dan saya akan dikorbankan. Kita semua, akan dikorbankan jika kita ingin berfungsi sebagai orang Kristen.
Siapkah Anda menjadi korban persembahan? Jangan menjadi domba kalau Anda tidak mau dikorbankan. Domba memang hewan korban. Adakah orang yang berkata bahwa menjadi orang Kristen itu mudah? Jika saya tidak mau dijadikan korban, maka saya tidak akan mau membuang-buang waktu saya dengan menjadi orang Kristen. Karena saya hanya akan menjadi pengunjung gereja saja. Saya hanya akan menjadi orang yang religius saja. Saya hanya akan menjadi salah satu orang religius penganut salah satu agama di dunia. Itu bukanlah panggilan yang Yesus berikan kepada kita. Perhatikanlah baik-baik untuk apa Yesus memanggil kita. Dia memanggil kita untuk menjadi domba. Tanyakanlah pada diri Anda: apa yang akan terjadi pada domba-domba yang pergi ke tengah-tengah kawanan serigala? Kebanyakan dari mereka akan mati.
Beberapa dari antara kita memang bersedia untuk mati. Beberapa dari antara kita, seperti Paulus, bersedia untuk dikorbankan sebagai persembahan. Dan kematian kita terjadi lewat berbagai macam cara. Kita tidak sekadar mati secara jasmani. Lagi pula, tidak ada yang istimewa dengan hal tersebut. Kita semua akan mati, Kristen atau non-Kristen. Jadi menghadapi kematian bukanlah suatu kemuliaan yang besar. Yang penting adalah kesediaan untuk mati bagi Dia bukan hanya secara jasmani. Bagaimanapun juga, mati lebih mudah ketimbang menjalani hidup sebagai persembahan yang hidup. 

Pikirkan tentang hidup sebagai persembahan yang hidup, yaitu hidup di tengah-tengah serigala. Hanya diperlukan satu atau dua detik bagi domba tersebut untuk mengalami kematian. Serigala-serigala itu hanya perlu menggigit leher Anda dan memutuskan urat nadi Anda, maka berakhirlah semuanya! Akan tetapi hidup sebagai domba di tengah-tengah serigala, setiap kali Anda menoleh maka yang Anda lihat adalah serigala lain yang sedang memelototi Anda, setiap saat Anda merasa seolah-oleh taring mereka siap menghunjam, saya pikir hidup bagi Kristus jelas lebih berat ketimbang mati bagi Kristus. Banyak dari antara kita yang akan berhasil menjadi martir, akan tetapi tidak akan banyak yang berhasil hidup bagi Kristus. Dan apa yang menjadi panggilan Yesus bagi kita adalah menjalani hidup yang penuh pengorbanan sebagai seorang murid, di mana kita bersedia untuk pergi ke dunia dengan dilengkapi oleh kuasa-Nya tetapi juga dengan kesiapan untuk menderita.

Kita harus menerima konsekuensi berada di tengah dunia sebagai domba
Sekarang perhatikanlah bahwa tidak disebutkan bahwa Tuhan berjanji untuk melepaskan kita dari penderitaan dan kematian. Dia tidak menjanjikan hal itu. Namun hal yang memalukan adalah ketika seorang Kristen mengalami penderitaan, ia akan mengeluh dan menggerutu. Orang-orang ini sangat memalukan Gereja Kristus! Mereka menggerutu mengapa Allah berlaku seperti itu kepada mereka, mengapa keluarga mereka tidak sejahtera, mengapa neneknya sakit-sakitan dan sebagainya. Mereka adalah noda bagi Gereja! Perhatikanlah ajaran Tuhan. Tak sekalipun Dia menjanjikan untuk menyelamatkan domba-domba-Nya dari penderitaan dan kematian. Malah Dia berkata, "Kamu akan menderita. Aku mengutus kamu untuk menderita. Dan beberapa dari antara kamu akan mati." Malahan, Dia menyampaikan hal itu lebih dari sekali.
Di dalam Lukas 21:16 Dia berkata, "...dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh." Dia menyampaikan kepada mereka secara gamblang. Dia berkata, "Aku tidak akan menyembunyikan kebenaran darimu. Aku mengutus kamu untuk menderita. Jika kamu tidak mau menderita, jangan jadi murid-Ku." Inilah alasan mengapa Dia sering berkata di dalam pengajaran-Nya, Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, dia tidak dapat menjadi muridKu. "Aku beritahu yang sebenarnya kepadamu. Kalau kamu tidak mau memikul salibmu, kalau kamu tidak mau menderita; jikamu tidak bersedia mati, kamu tidak dapat menjadi muridKu." Dan ketika penderitaan itu datang, Dia tidak menjanjikan untuk mengeluarkan Anda dari penderitaan itu.

Jika saya berdiri di depan regu tembak, Tuhan tidak berkata, "Aku akan menyuruh malaikat berdiri menghadang peluru-peluru itu agar tidak mengenaimu." Sudah pasti, peluru-peluru itu akan menembus tubuh saya, dan saya siap untuk itu. Jika saya tidak siap untuk itu, maka saya, tidak akan menjadi orang Kristen, saya tidak mau menjadi orang Kristen gampangan. Saya tidak mau menjadi 50% Kristen, karena Allah tidak menerima orang Kristen semacam itu, jadi saya tidak mau membuang-buang waktu. Pilihannya adalah semua atau tidak sama sekali.
Demikianlah, Allah tidak berjanji untuk melepaskan saya dari kematian. Jadi jika saya menjadi orang Kristen dan saya menjadi domba, saya akan berangkat dengan kesadaran bahwa penderitaan akan menimpa saya dan saya bersedia menerimanya. Nah, ucapan Yesus ini ditujukan bukan hanya kepada yang 12 orang dan bukan juga hanya kepada yang 72 orang itu, tetapi kepada semua murid-Nya. Sabda yang sama Dia sampaikan kepada semua murid-Nya, "Pikullah salibmu dan melangkahlah bersamaKu." Jadi kita harus berangkat ke dunia ini sebagai domba.

Jangan takut menderita
Yesus berkata, "Jangan takut" sebanyak tiga kali di ayat 26, 28 dan 31. Dia tahu bahwa domba-domba akan ketakutan. Paulus berkata, "Apakah aku tidak lemah?" Tentu saja saya lemah. Apakah saya tidak takut pada gigi-gigi serigala? Apakah saya tidak takut nanti punggung saya dikoyak? Saya juga merasa kesakitan sama seperti orang lain. Apakah saya tidak ketakutan ketika berhadapan dengan moncong senjata? Akan tetapi Yesus berkata, "Jangan takut." Bukan saja Dia tidak berjanji melepaskan mereka dari kematian, Dia juga menyuruh kita untuk tidak takut. Di dalam ayat 28, "Dan Janganlah Kamu Takut Kepada Mereka Yang Dapat Membunuh Tubuh, Tetapi Yang Tidak Berkuasa Membunuh Jiwa." Jika Anda perlu merasa takut, maka takutlah kepada Allah karena Dia dapat membinasakan tubuh dan jiwa di dalam neraka. Janganlah takut pada kawanan serigala. Mereka bisa membinasakan tubuh Anda dan tak lebih dari itu saja. Tetapi takutlah kepada Allah! Dia tidak sekadar bisa membinasakan tubuh Anda, melainkan juga jiwa Anda. Itulah hal yang akan terjadi pada para serigala. Dan segenap isi Alkitab mengingatkan kita bahwa kita ini adalah domba-domba di tengah kawanan serigala. 

Di dalam Kisah 14:22, rasul Paulus mengingatkan para murid bahwa mereka harus melewati banyak kesukaran sebelum masuk ke dalam Kerajaan Allah. Hal ini bukan karena Allah ingin agar kita menderita atau karena Dia senang melihat kita menderita, melainkan karena karakter dunia itulah yang membuat kita pasti menderita. Jadi ingatlah bahwa bukan karena Allah ingin kita menderita atau Dia senang melihat kita menderita. Dia berkata, "Seperti inilah dunia. Dunia ini adalah dunia para serigala. Karena mereka adalah serigala dan kalian adalah domba, kalian telah diubah, kalian akan menderita." Tetapi perhatikanlah hal ini: Apa tujuan dari penderitaan kita? Inilah tugas mulia bagi kita! Tugas kita adalah menggenapkan pekerjaan besar Allah di dunia. Dan satu-satunya cara bagi kita untuk menyelesaikannya adalah dengan menjadi domba.

Bersediakah Anda menjadi domba yang menderita?
Terakhir kita akan melihat bagaimana Allah melakukan penaklukkan lewat domba-domba. Sama seperti ketika Allah menaklukkan Kekaisaran Roma lewat Gereja, Dia juga akan menjungkir-balikkan dunia ini melalui kita. Gereja akan menjungkirbalikkan dunia melalui penderitaan dan kematian. Persis seperti yang Yesus katakan di dalam Yohanes 12:24, jika benih tidak mati, maka ia akan tetap sendiri saja, tetapi jika benih itu mati, maka ia akan menghasilkan banyak buah. Demikianlah orang-orang Roma menyiksa dan membunuh orang Kristen. Dan semakin banyak yang mereka bunuh, semakin banyak yang menjadi Kristen. Mereka mendapati bahwa kuasa Allah sedang diwujudkan melalui domba-domba itu.

Dan ada satu hal lagi. Paulus berkata di dalam Filipi 3:10, "...dan persekutuan dalam penderitaan-Nya." Dan di dalam Filipi 1:29, dia berkata, "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia." Demikianlah, di dalam penderitaan kita beroleh persekutuan dengan Yesus. Kemudian kita mengalami kuasa-Nya, yaitu kuasa Anak Domba. Ada begitu banyak orang Kristen tanpa kuasa sekarang ini karena mereka masih belum menjadi domba. Dan karena mereka masih belum menjadi domba, maka mereka belum memperoleh persekutuan dengan Anak Domba. Anak Domba hanya bersekutu dengan para domba, bukannya dengan serigala. Akibatnya para serigala tidak mengalami kuasa Allah. 

Di Filipi 3:10, Paulus berkata, "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,." Bersediakah Anda menjadi korban persembahan? Bersediakah Anda menjadi domba-Nya? Bersediakah Anda memikul salib Anda? Dengan kata lain, bersediakah Anda menjadi orang Kristen, yaitu seorang murid sejati? Jika bersedia, maka Anda akan mengalami kuasa ajaib dari Allah dan menjadi alat-Nya, yaitu domba-Nya, untuk menaklukkan serigala. Itu adalah suatu keajaiban yang besar!