Banyak sekali kerusakan alam yang terjadi di ngara kita ini. Mulai dari rusaknya sebagian ekosistem laut, rusaknya sebagian besar hutan yang menyebabkan banjir, tanah longsor, dll. Kerusakan itu sebagian besar disebabkan karena ulah manusia sendiri. Kerusakan terbesar yang terjadi di Indonesia menurut survei adalah :
1.
Penambangan Emas Oleh Newmon*
di Nusa Tenggara Barat Kerusakan Akibat
Penambangan Oleh PT. Newmon* Di Nusa Tenggara Setelah dimulainya penambangan
Emas oleh PT. Newmon* selama kurang lebih 20 tahun menyebabkan begitu banyak
kerusakan alam yang dapat dilihat langsung dan juga menyebabkan kerusakan di
laut dikarenakan pembuangan limbah ke laut dan lingkungan sekitar dimana
limbah-limbah tersebut masih mengandung merkuri dan arsenik.
2.
Penambangan Oleh PT. Freepor*
di Papua Aktivitas pertambangan PT Freepor* di
Papua yang dimulai sejak tahun 1967 hingga saat ini telah berlangsung selama 42
tahun. Selama ini, kegiatan bisnis dan ekonomi Freepor* di Papua, telah
mencetak keuntungan finansial yang sangat besar bagi perusahaan asing tersebut,
namun belum memberikan manfaat optimal bagi negara, Papua, dan masyarakat lokal
di sekitar wilayah pertambangan Freepor* telah membuang tailing dengan kategori
limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya) melalui Sungai Ajkwa. Limbah ini telah
mencapai pesisir laut Arafura. Tailing yang dibuang Freepor* ke Sungai Ajkwa
melampaui baku mutu total suspend solid (TSS) yang diperbolehkan menurut hukum
Indonesia. Limbah tailing Freepor* juga telah mencemari perairan di muara sungai
Ajkwa dan mengontaminasi sejumlah besar jenis mahluk hidup serta mengancam
perairan dengan air asam tambang berjumlah besar.
Dari hasil audit lingkungan yang
dilakukan oleh Parametrix, terungkap bahwa bahwa tailing yang dibuang Freepor*
merupakan bahan yang mampu menghasilkan cairan asam berbahaya bagi kehidupan
aquatik. Bahkan sejumlah spesies aquatik sensitif di sungai Ajkwa telah punah
akibat tailing Freepor*.
3. Kerusakan Terumbu Karang di Perairan
Indonesia TERUMBU karang di perairan Indonesia kerap disebut-sebut dalam
kondisi rusak parah. Bila mengacu pada penelitian Pusat Penelitian dan
Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P3O-LIPI), terumbu
karang yang hancur lebur mencapai hampir 50 persen, sedangkan yang masih sangat
baik tinggal 6,2 persen. Kerusakan itu terutama disebabkan praktik pengeboman
ikan dan pengambilan karang untuk bahan bangunan dan reklamasi pantai.
Kondisi rusaknya terumbu karang itu
akan terasa makin memprihatinkan bila mendengar keterangan dari pakar terumbu
karang, yang mengatakan bahwa pemulihan terumbu karang memakan waktu cukup
lama, berpuluh hingga beratus tahun. Itu pun bila kondisi lingkungan di
sekitarnya mendukung. Padahal, fungsi terumbu karang amat besar bagi
kelangsungan hidup ikan dan beragam biota laut lainnya, mulai dari tempat
mencari makan hingga berkembang biak. Oleh karena itu, rusaknya terumbu karang
berarti juga menurunnya populasi ikan. Itu berarti pula berkurangnya pasokan
ikan sebagai bahan pangan manusia. Manfaat lain dari terumbu karang adalah
sebagai pelindung pantai dari abrasi
Kerusakan yang terjadi disekitar
kita tidak lain karena ulah tangan manusia, tidak ada kata terlambat dalam
segala hal. Selama ada kesadaran dan kemauan dari kita, saya yakin kerusakan
yang sudah terjadi perlahan-lahan bisa kita perbaiki.mari kita jaga dan
lestarikan alam kita demi kelangsungan hidup kita dan untuk warisan anak cucu
kita nantinya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/widiyantoti17/3-kerusakan-alam-terparah-di-indonesia_5500faa4a3331198145107ff