Ada Apa Dibalik Pemberian Nama Mbaigela


 
Foto: Migani

MIGANI-Pada mulanya EMOO (Migani; TUHAN ALLAH) menciptakan langit, bumi dan isi bumi itu. Untuk memberi nama, menjaga, melindunggi dan memakai isi bumi itu, Tuhan Allah Ciptakan manusia menurut gambar Tuhan Allah dan Tuhan Allah memberikan NAFAS-NYA Kedalam Ciptaan-NYA Itu, maka Ciptaan-NYA Itu Ber-NAFAS (MANUSIA). 

Tuhan Allah Ciptakan manusia dan menempatkan manusia itu dengan batas laut, bukit, lembah. Sungai, gunug dan hutan, agar manusia itu memberi nama kepada segala ciptaan Tuhan itu dengan bahasa mereka masing-masing. 

Tuhan Allah ciptakan manusia migani di tanah migani agar manusia migani memberi nama segala ciptaan Tuhan itu pakai bahasa migani. Hal yang sama juga Tuhan Allah menciptakan suku bangsa di muka bumi ini, agar suku-suku itu memberi nama segala ciptaan Tuhan itu memakai bahasa mereka masing-masing,
Mengapa moyang suku migani memberi nama Batu Terlarang atau Mbaigela, yang saat ini terkenal dengan Sebutan penemu batu terlarang di bumi pengunungan tengah itu., yaitu nama Cartenz. 

Ada sebuh kemungkinan yang diceritakan moyang migani, bahwa; pertama-tama batu yang mendasari bumi dan batu yang mendasari laut. Jadi laut, daratan dan gunug merupakan batu-batu yang sambung-menyambung, namun kadang batu-batu tidak kelihatan. 

Menurut moyang migani; Batu-batu  yang kelihatan itu disebut gunug dan gunug itu adalah dasar dari bumi itu sendiri, jadi menurut moyang migani di tempat BATU ATAU GUNUG TERLARANG Itu seharusnya manusia tidak boleh berjalan disana atau tidak boleh melakukan aktifitas apapun. 

Hal itu menurut moyang migani akan berbahaya bagi setiap manusia yang MERECANAKAN Dan MELAKUKAN KEJAHATAN Di ATAS BATU (GUNUG) Terlarang itu (MBAIGELA). Dengan alasan itu moyang migani memberi nama MBAIGELA (BATU/GUNUG YANG AMAT SANGAT TERLARANG). Jadi setiap manusia yang RENCANA Dan MELAKUKAN KEJAHATAN di Atas BATU (GUNUG TERLARANG Itu) Akan berbahaya bagi diri sendiri dan berbahaya bagi orang lain dikemudian hari, jadi menurut moyang migani Waspada dan Hati-hatilah di sekitar gunug maupun di gunung itu sendiri. 

Singkat Kata; “Alam Punya Kekuatan Diluar Dugaan Manusia Dan Alam Akan Hancurkan Manusia, Jika Manusia Itu Merusak Alam”, jadi manusia akan dihancurkan atau dirusakkan oleh alam, jika manusia merusak alam itu. 

 Semoga Tulisan ini membuka daya pikir pembaca dan memberi pemahaman yang baik kepada  sesama yang lain,  dalam rangka menjaga dan melindunggi  BATU TERLARANG itu dengan hati-hati dan penuh pertimbangan.
** Penulis Adalah Pemuda Migani Tinggal Di Intan Jaya **