Sebagian besar penduduk asli kepulauan ini hidup di pulau utama Kiriwina, yang juga merupakan pusat pemerintah Milne Bay Province. Pulau besar lainnya adalah Kaileuna, Vakuta dan Kitava. Kelompok masyarakat ini dianggap sebagai ekoregion hutan hujan tropis penting dan membutuhkan konservasi.
Penduduk kepulauan ini sebagian besar merupakan petani subsisten yang tinggal di pemukiman tradisional. Struktur sosial didasarkan pada klan matrilineal yang mengendalikan lahan dan sumber daya. Pada akhir abad kedua puluh, masyarakat kepulauan ini terlibat dalam gerakan anti-kolonial dan gerakan otonomi budaya. Hingga saat ini otonomi budaya masyarakat kepulauan Trobriand masih dihormati oleh pemerintah PNG. Karenanya, tidak salah jika mereka disebut benteng terakhir kebudayaan Melanesia. (Victor Mambor)