Legislator Ajak Petinggi di Papua Betindak Sikapi Situasi Papua Terkini


Laurenz Kadepa, Legislator Papua (Foto. Dok. SuaraPapua.Com)

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Laurenzus Kadepa, legislator di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua mengajak para petinggi militer, gubernur, MRP dan DPR Papua agar tidak tidak tinggal diam meratapi berbagai peristiwa yang terjadi di Papua tetapi harus bertindak sikapi berbagai kasus pembunuhan dan penemuan mayat di Papa.

“Kematian orang Asli Papua terjadi hampir setiap hari dan malam. Saya mengajak semua pihak dan semua petinggi yang ada di Papua untuk berbicara dan bertindak mengatasi situasi ini,” ajak Kadepa, kepada saurapapua.com dari Jayapura, Kamis (9/6/2016).

Menurut Kadepa, banyak kematian tidak wajar terjadi di Papua tetapi para petinggi di Papa diam dan terlena dalam kesibukan mereka. Padahal, kata dia, situasi keamanan orang Papua makin hari makin suram. Banyak kematian tak wajar, para petinggi di Papua hanya diam saja.

“Kapolda Papua adalah orang yang paling bertanggungjawab untuk menjaga keamanan di Papua karena Kapolda adalah penanggungjawab keamanan di Papua. Tapi ketika terjadi banyak kematian akhir-akhir ini tidak ada upaya pencegahan yang dilakukan. Agar kehidupan orang di Papua lebih nyaman. Saya minta agar segera ada tindakan untuk meminta penjelasan pada Kapolda Papua tentang situasi ini. Siatuasi saat ini semakin tidak aman,” tegas Kadepa.

Lanjut dia, “Saya melihat dimana-mana ada penemuan korban mayat. Motif kematiannya pun bermacam-macam. Ini harus segera diambil tindakan nyata. Karena negara sudah berkomitmen untuk menyelesaikan pelanggan HAM di Papua,” ujarnya.

Menurut dia, kalau dengan penemuan mayat dengan motif yang berbeda-beda ini akan menambah daftar panjang pelanggaran HAM dan ini akan semakin sulit untuk diselesaikan.

“Kematian orang Asli Papua akhir-akhir ini mengarah ke pelanggaran HAM dan itu masih saja ada, bahkan tambah meningkat. Ini sangat lucu. Juga sangat disayangkan,” pungkasnya.

Beberapa waktu ini banyak terjadi pembunuhan di Papua. kasus terbaru adalah Jefri Nawipa (20) warga Lembah Sunyi, Angkasapura, Distrik Jayapura Utara ditemukan meninggal dunia di depan Gedung Negara Dok V Kota Jayapura, Papua, Selasa (7/6/2016).

Pewarta: Arnold Belau