TEMPO.CO, Santa
Cruz - Paus Fransiskus memohon maaf kepada masyarakat adat di
Amerika Latin atas sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh Gereja Katolik
selama masa yang disebut 'penaklukan'.
Dalam pidatonya pada Pertemuan Dunia dari Gerakan Populer di Santa Cruz, Bolivia, yang dihadiri oleh banyak masyarakat pribumi, pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut berkata: "Saya ingin memberitahu Anda, dan saya ingin semuanya menjadi jelas, Saya dengan rendah hati meminta maaf, tidak hanya untuk pelanggaran yang dilakukan oleh Gereja sendiri, tetapi juga untuk kejahatan yang dilakukan terhadap orang-orang pribumi selama masa yang disebut penaklukan Amerika. "
Dikutip dari Ekklesia.co.uk, 16 Juli 2015, penaklukan dan perampasan tanah masyarakat pribumi yang dimaksudkan Paus Fransisikus adalah peristiwa terjadinya pembantaian terhadap jutaan rakyat pribumi. Mereka dibunuh oleh penjajah atau meninggal karena penyakit.
"Saya mengatakan ini kepada Anda dengan penyesalan. Banyak dosa besar yang dilakukan terhadap orang-orang asli Amerika dalam nama Tuhan," tambah Paus Fransisikus.
Dalam pidatonya pada Pertemuan Dunia dari Gerakan Populer di Santa Cruz, Bolivia, yang dihadiri oleh banyak masyarakat pribumi, pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut berkata: "Saya ingin memberitahu Anda, dan saya ingin semuanya menjadi jelas, Saya dengan rendah hati meminta maaf, tidak hanya untuk pelanggaran yang dilakukan oleh Gereja sendiri, tetapi juga untuk kejahatan yang dilakukan terhadap orang-orang pribumi selama masa yang disebut penaklukan Amerika. "
Dikutip dari Ekklesia.co.uk, 16 Juli 2015, penaklukan dan perampasan tanah masyarakat pribumi yang dimaksudkan Paus Fransisikus adalah peristiwa terjadinya pembantaian terhadap jutaan rakyat pribumi. Mereka dibunuh oleh penjajah atau meninggal karena penyakit.
"Saya mengatakan ini kepada Anda dengan penyesalan. Banyak dosa besar yang dilakukan terhadap orang-orang asli Amerika dalam nama Tuhan," tambah Paus Fransisikus.
Paus
jugaberbicara tentang penghargaan dan kasih sayang terhadap masyarakat pribumi
Amerika Latin. Terutama penghormatan terhadap multikulturalisme yang
menggabungkan pembelaan hak-hak penduduk asli dengan menghormati integritas
teritorial negara.
Paus menghabiskan waktu hampir seminggu mengunjungi Ekuador, Bolivia dan Paraguay, negara. Masyarakat adat di tiga negara ini tengah berjuang untuk melindungi tanah dan sumber daya alam mereka dari pemerintah dan perusahaan yang berniat memaksakan proyek-proyek pembangunan berskala besar.
Paus menghabiskan waktu hampir seminggu mengunjungi Ekuador, Bolivia dan Paraguay, negara. Masyarakat adat di tiga negara ini tengah berjuang untuk melindungi tanah dan sumber daya alam mereka dari pemerintah dan perusahaan yang berniat memaksakan proyek-proyek pembangunan berskala besar.