Paus Fransiskus: Melindungi Ciptaan, Menanggapi Jeritan Orang Miskin



Seorang Anak Yang Selamat Berdiri Di Tengah Puing-Puing Rumahnya Yang Hancur Akibat Topan Haiyan Yang Menghantam Daerah Pesisir Tacloban City, Provinsi Leyte, Filipina, Februari 2014.
Sementara belum ada kesepakatan tentang penyebab perubahan iklim, pemanasan global dan cuaca ekstrim, Paus Fransiskus mengulangi seruannya bahwa “konsensus yang berkembang luas” bahwa banyak orang menyalahkan tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Berpidato di hadapan para peserta pada pertemuan yang disponsori oleh Yayasan Pembangunan Berkelanjutan, Paus Fransiskus mengatakan masalah ini adalah masalah keadilan, terutama akibat kerusakan lingkungan dan pertama menghantam masyarakat termiskin dan paling sulit.

“Iklim adalah sebuah kebaikan bersama, yang saat ini merupakan ancaman serius,” kata Bapa Suci pada 11 September. “Pertanyaan tentang iklim adalah sebuah pertanyaan tentang keadilan dan juga solidaritas.”

Paus Fransiskus mengatakan mereka yang bekerja mengurangi dampak kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, mereka mengandalkan dukungan Gereja, khususnya doanya.

“Saya berdoa kepada Tuhan untuk upaya kita bersama,” katanya, “seraya meminta Dia memberkati mereka sehingga manusia mulai mendengarkan jeritan ini!” Jeritan ibu pertiwi dan orang miskin.

Paus Fransiskus mengatakan, “Ilmu dan teknologi telah menempatkan kekuatan belum pernah terjadi sebelumnya di tangan kita, itu adalah kewajiban kita umat manusia secara keseluruhan, dan khususnya kepada orang miskin dan generasi mendatang, menggunakannya demi kebaikan bersama.”

Semua orang memiliki tanggung jawab memastikan tindakan pribadi mereka menghormati lingkungan dan mereka harus melakukan apa yang mereka bisa “berdasarkan peran mereka dalam keluarga mereka, di dunia kerja, ekonomi dan penelitian, dalam masyarakat sipil dan lembaga,” katanya.

Tidak ada yang bisa memecahkan masalah sendiri, kata Paus. Dialog diperlukan seperti kerjasama, dan itu berarti termasuk orang miskin dalam diskusi tentang proyek dan prioritas.

Dialog nyata, kata dia, sangat mendesak. Para wakil dari masyarakat internasional mempersiapkan diri untuk bertemu di Paris pada akhir tahun untuk membahas komitmen  mengurangi emisi karbon berbahaya dan mengatasi perubahan iklim.
“Akankah generasi kita diingat memiliki sikap murah hati dan bertanggung jawab?” tanya Bapa Suci.

“Meskipun banyak kontradiksi di zaman kita, kita memiliki alasan cukup untuk memelihara harapan kita untuk dapat melakukannya. Dan kita harus membiarkan diri kita dibimbing oleh harapan ini. 

Dalam memenuhi komitmen ini, saya berharap bahwa masing-masing dari Anda mungkin mengalami kepuasan dengan berpartisipasi dalam aksi kita. Sukacita Injil berada di sini juga.”

Sumber: http://www.ucanews.com/news/safeguard-creation-respond-to-cries-of-the-poor-pope-says/74253